Suaradesa.co, Jakarta – Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 menjadi ajang bagi desainer untuk menampilkan karya terbaik mereka. Tahun ini, dosen Desain Produk Universitas Paramadina ikut serta dengan memamerkan inovasi berbasis riset. Partisipasi mereka menarik perhatian banyak buyer, baik dari dalam maupun luar negeri.
Universitas Paramadina bekerja sama dengan Jepara Design Center (JDC) untuk menghadirkan furnitur yang tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika tinggi. Dengan riset yang mendalam, desain yang dihasilkan semakin sesuai dengan kebutuhan pasar global.
Selain itu, kampus ini juga menjalin kemitraan dengan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD Jepara Raya serta Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI).
Ketua HIMKI DPD Jepara Raya, Hendra Sasmita, menekankan pentingnya keterlibatan akademisi dalam industri furnitur.
“Jepara Design Center siap membawa mebel Jepara ke tingkat yang lebih tinggi melalui desain dan inovasi,”ungkapnya.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing industri, tetapi juga membuka peluang besar bagi desainer muda.
Managing Director Jepara Design Collection, Afwana Ijazani, menegaskan bahwa kerja sama akademisi dan industri membantu produk furnitur Indonesia lebih dikenal di tingkat internasional.
“Kolaborasi ini memberi kesempatan bagi desainer muda untuk mengembangkan kreativitas mereka. Dengan dukungan akademisi, produk Indonesia memiliki daya tarik lebih besar di pasar global,” ujarnya.
Keikutsertaan Universitas Paramadina di IFEX 2025 membuktikan bahwa akademisi berperan aktif dalam industri kreatif. Melalui riset dan inovasi yang terus berkembang, industri furnitur Indonesia semakin siap bersaing di pasar global.
Selain itu, kolaborasi akademisi dan industri menciptakan peluang lebih luas bagi desainer muda. Dengan kerja sama yang semakin erat, furnitur Indonesia berpotensi mendominasi pasar dunia dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional.(red)