Suaradesa.co, Tuban – Kabupaten Tuban berpeluang menjadi daerah percontohan wakaf produktif nasional. Hal ini mengemuka dalam kegiatan Pembinaan dan Sosialisasi Wakaf Produktif serta Wakaf Uang yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Aula PLHUT Kemenag Tuban, Rabu (15/10/2025).
Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, dalam sambutannya menegaskan pentingnya percepatan sertifikasi tanah wakaf dan pengembangan model wakaf produktif yang bisa menjadi sumber ekonomi umat.
“Kami ingin agar Tuban bukan hanya punya banyak tanah wakaf, tapi juga punya Kampung Wakaf — kawasan yang dikelola secara produktif dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Umi Kulsum.
Menurutnya, beberapa wilayah seperti Kecamatan Soko, Plumpang, dan Palang telah melampaui target program percepatan sertifikasi tanah wakaf. Ia mencontohkan di Desa Soko, terdapat warga yang mewakafkan hingga 40 bidang tanah, seluruhnya telah tersertifikasi dan kini dikelola nadzir setempat.
Kemenag Tuban juga tengah mendorong pembentukan forum wakaf tingkat kecamatan untuk mempercepat proses menuju Kampung Wakaf. Langkah ini sekaligus memastikan nadzir di setiap wilayah memahami regulasi dan mampu mengelola aset wakaf secara profesional.
“Kami ingin PenZawa mulai memetakan potensi wakaf di setiap wilayah. Kemenag dan BWI akan menjadi motor penggerak di bawah, agar Tuban bisa menjadi pilot project wakaf produktif di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Tuban, Lukman Hakim, mengungkapkan potensi wakaf di Tuban tidak hanya berupa tanah produktif, tetapi juga mencakup aset unik seperti gunung kapur yang diwakafkan untuk kepentingan umat.
“Potensi wakaf di Tuban luar biasa besar. Kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi kekuatan ekonomi umat berbasis wakaf,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti 130 peserta, terdiri atas pengurus BWI, perwakilan Kemenag, Bank Syariah Indonesia Cabang Tuban, Baznas, LAZ, BPN, kepala KUA, serta organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah.
Hadir pula akademisi dari berbagai perguruan tinggi seperti UNANG, UNIRO, IAINU, ITB Tuban, STIE Muhammadiyah, STAI Sunatunnur, dan Universitas Al-Hikmah Indonesia.
Tiga narasumber utama turut mengisi sesi pembinaan, di antaranya Abdul Wachid Rosjidin dari Kanwil Kemenag Jatim yang membahas Bimbingan Teknis E-AIW, Basuki Riyanto dari BPN Tuban yang memaparkan prosedur sertifikasi tanah wakaf, serta Miqdarurridho, Ketua BWI Tuban, yang menjelaskan konsep wakaf produktif dan wakaf uang.
Dengan langkah strategis ini, Tuban digadang-gadang akan menjadi model pengelolaan wakaf produktif di Jawa Timur, bahkan menuju “Kampung Wakaf” pertama di Indonesia.(fa/him)







