Pemerintahan

Pagelaran Wayang Kulit Tandai Hari Jadi Tuban

884
×

Pagelaran Wayang Kulit Tandai Hari Jadi Tuban

Sebarkan artikel ini
Pagelaran Wayang Kulit Tandai Hari Jadi Tuban
Pagelaran Wayang Kulit Tandai Hari Jadi Tuban

Tuban – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-731 Kabupaten Tuban, Pemerintah Kabupaten Tuban menggelar Pagelaran Wayang Kulit di Tuban Abirama pada Sabtu malam, 5 Mei 2024. Pagelaran ini menghadirkan dalang Ki Raden Akbar Syahalam, S.SN., dengan cerita berjudul Baladewa Narpati.

Meskipun sempat diguyur hujan, antusiasme warga Kabupaten Tuban untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit tidak surut hingga acara berakhir.

Hadir dalam kesempatan tersebut Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tuban, Dr. Agung Subagyo, S.STP., M.Si., Dandim 0811/Tuban Letkol Inf Dicky Purwanto, perwakilan Forkopimda, Sekda Kabupaten Tuban, serta pimpinan OPD dan Camat.

Dalam sambutannya, Pjs Bupati Tuban, Agung Subagyo, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam atas pelestarian budaya asli Indonesia melalui pagelaran wayang kulit.

Ia menekankan bahwa wayang kulit bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda.

“Pagelaran wayang kulit memiliki makna mendalam sebagai media penyampaian pesan moral serta pelestarian budaya leluhur kita. Peringatan Hari Jadi ke-731 ini menjadi momentum untuk terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai identitas bangsa,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, jiwa ksatria, gotong royong, dan cinta tanah air dalam kehidupan bermasyarakat.

Agung Subagyo juga menjelaskan bahwa peringatan Hari Jadi merupakan wujud syukur atas perjalanan panjang sejarah Kabupaten Tuban. Sebagai wujud syukur, masyarakat diajak untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah sesuai dengan peran masing-masing.

“Berkat kolaborasi antara Pemkab Tuban dan masyarakat, Kabupaten Tuban berhasil meraih SAKIP predikat A, sebuah pencapaian dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Diskopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, dalam laporannya menyebutkan bahwa pagelaran wayang kulit tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap seni tradisional, terutama di kalangan generasi penerus.

“Kegiatan ini menjadi ajang untuk mengajak generasi muda agar lebih mencintai kesenian tradisional, terutama wayang kulit, sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang sarat makna,” tandasnya.(fa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *