Bojonegoro – Memasuki tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menguatkan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis desa melalui program Desa Swasembada Pangan.
Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengatakan, program ini menjadi kelanjutan dari kebijakan di tahun 2024 yang menekankan gerakan menanam tanaman pangan di desa-desa, sesuai dengan tema Hari Desa Nasional tentang ketahanan pangan nasional.
Daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah dengan produksi padi yang telah mencapai swasembada, kini memperluas cakupan program ketahanan pangan dengan melibatkan berbagai sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Melalui surat edaran Bupati, desa-desa di Bojonegoro didorong untuk mengembangkan Pertanian Pangan Lestari dengan pendampingan intensif dari Dinas Pertanian di tingkat kecamatan,” ungkapnya, Rabu (15/1).
Di tahun 2025, program ini diperkuat dengan penambahan bantuan bibit sayuran dan pengembangan sektor peternakan dan perikanan. Masyarakat desa didorong untuk membudidayakan komoditas seperti domba, ayam petelur, lele, dan ikan nila.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga mampu menghasilkan produk bernilai jual tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
“Program ini bertujuan mengurangi biaya pengeluaran rumah tangga sekaligus membuka peluang ekonomi baru di desa. Dengan memproduksi kebutuhan pangan sendiri, masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera,” tambahnya.
Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan optimalisasi Dana Desa (DD), pemerintah berharap Bojonegoro dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam membangun ketahanan pangan dari tingkat desa.
Gerakan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satu pegiat desa di Bojonegoro, Sri Hayati mengungkapkan, program ini sangat membantu warga.
“Selain mendapatkan bibit dan pendampingan, rakyat Bojonegoro juga termotivasi untuk mengembangkan usaha baru di sektor pertanian dan peternakan,” pungkasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat, Bojonegoro optimis dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.(red)







