Oleh: Kang Priyo
“Politik itu seni untuk meraih kekuasaan, seni mengatur pemerintahan yang tujuannya untuk memperbaharui demi kemajuan”
Kendaraan sudah di siapkan, bahan bakar sudah terisi, relawan sudah berjajar, persaingan pilkada siap di mainkan.
Tapi apalah daya, kompetisi Pilkada ini sepertinya tidak bisa di mainkan dengan indah. KENAPA? Karena tidak ada calon pemimpin yang memiliki jiwa seni untuk menguasai. Sehingga terkesan hampa tak ada nyawa.
Kita lihat saja, siapa sosok atau tokoh di Bojonegoro yang sedari awal memiliki aura yang berpotensi di persiapkan jauh hari untuk menjadi Bupati? Baik dari Politikus maupun non Politikus. TIDAK ADA.
Semua terlihat adem ayem. Tak satupun terlihat di persiapkan untuk menjadi Bupati Bojonegoro di masa depan.
Maka tak heran jika Pilkada Bojonegoro tahun ini akan menjadi Pilkada dimana semua orang akan tau siapa yang menjadi Pemenangnya.
Kita harus mengakui bahwa strategi politik dan gaya kepemimpinan Mantan Bupati Anna Mu’awanah sangatlah luar biasa. Bersikap Comanding kepada pihak yang tak sejalan dan berlaku Humanity kepada masyarakat yang di perjuangkan.
Gaya kerja Comanding inilah yang sebagian orang di anggap terlalu keras, kejam bahkan terkesan mengancam TANPA DI SADARI bahwa gaya kerja Comanding ini adalah salah satu SENI yang wajib di miliki untuk bisa menguasai. Ini yang banyak tidak di miliki oleh tokoh-tokoh kita di Bojonegoro.
Politik itu adalah strategi bersiasat. Sayangnya banyak dari Politikus Bojonegoro yang tidak berani bersiasat. Semoga akan segera lahir calon pemimpin muda Bojonegoro yang siap menjadi Bupati 2029.
*)Penulis adalah Certified Trainer | Certified Public Speakers | Founder Wisata Edukasi Kampung Tumo