Opini

IDFoS Indonesia Dukung Kebijakan Strategis Bupati Bojonegoro

170
×

IDFoS Indonesia Dukung Kebijakan Strategis Bupati Bojonegoro

Sebarkan artikel ini

Oleh : Rizal Zubad Firdausi
Divisi Riset Publikasi dan Kehumasan

Suaradesa.co, Bojonegoro – Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro telah resmi dilantik dan akan segera bekerja untuk mewujudkan kemakmuran Bojonegoro. Terdapat 10 isu strategis yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada periode ini: kemiskinan, ketenagakerjaan, stunting, kualitas SDM, seni budaya, transformasi ekonomi, pemerataan pembangunan, lingkungan hidup, ketahanan bencana dan adaptasi perubahan iklim, serta tata kelola pemerintahan.

Sepuluh isu prioritas tersebut sangat relevan dengan kondisi aktual Bojonegoro saat ini. Berdasarkan kajian analisis anggaran oleh IDFoS Indonesia, dalam tiga tahun terakhir, proporsi anggaran untuk empat pilar utama isu strategis SDGs (Sustainable Development Goals) di Bojonegoro mencakup ekonomi (35,9%), pendidikan (21,04%), dan kesehatan (16,71%). Sementara itu, isu lingkungan hidup hanya mendapat alokasi di bawah 1% selama tiga tahun berturut-turut.

Kajian lain dari IDFoS Indonesia menyoroti bahwa isu lingkungan di Bojonegoro terkonsentrasi pada kawasan hutan. Sebanyak 42,7% wilayah Bojonegoro merupakan kawasan hutan, yang memiliki potensi signifikan untuk perbaikan lingkungan melalui upaya konservasi flora-fauna, konservasi air, perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, serta pemulihan tutupan lahan. Intervensi di kawasan hutan dapat menjadi solusi cross-cutting untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan adaptasi iklim secara bersamaan.

Namun, intervensi di kawasan hutan bukan tanpa tantangan. Banyak regulasi membatasi keterlibatan pemerintah daerah melalui APBD dalam pengelolaan kawasan hutan, mengingat status pengelolaannya tidak berada di bawah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Temuan kajian IDFoS indonesia mengenai isu stunting menunjukkan kantung kantung wilayah dengan prevalensi gizi kurang balita di Bojonegoro berada di desa sekitar Bengawan Solo dan desa tamping hutan. Potensi makanan lokal yang bergizi dan murah sangat berpotensi di dapat di masyarakat. sehungga penguatan Posyandu dapat menjadi tumpuan dalam menyelesaikan isu tersebut.

Pasa isu kesehatan dibidang sanitasi, apresiasi untuk Kabupaten Bojonegoro yang telah mendapat kabupaten ODF (Open Defecation Free), namun permasalahan sanitasi tidak berhenti pada ODF, banyak isu sanitasi seperti air bersih dan persampahan yang juga menjadi polemik di Bojonegoro. Salah satu temuan IDFoS Indonesia dalam Riset Sanitasi Pesantren menemukan bahwa hanya 14,68% pesantren di Bojonegoro memiliki sistem sanitasi yang baik, sisanya sangat memerlukan perbaikan, ini menjadi tantangan dibidang kesehatan, pendidikan dan keagamaan.

IDFoS Indonesia mendukung kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro untuk berfokus pada isu Lingkungan Hidup, perubahan iklim, stunting dan sanitasi.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *