Olahraga

Puluhan Pelatih Muda Bojonegoro Kantongi Lisensi PSSI, Siap Genjot Pembinaan Usia Dini

×

Puluhan Pelatih Muda Bojonegoro Kantongi Lisensi PSSI, Siap Genjot Pembinaan Usia Dini

Sebarkan artikel ini
Puluhan Pelatih Muda Bojonegoro Kantongi Lisensi PSSI, Siap Genjot Pembinaan Usia Dini

Suaradesa.co, Bojonegoro – Sebanyak 51 pelatih muda sepak bola di Kabupaten Bojonegoro resmi mengantongi lisensi D Nasional dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Lisensi ini diperoleh usai mereka mengikuti pelatihan intensif pada akhir Desember 2024 lalu, dalam program peningkatan kapasitas yang digagas oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Ademos.

Keberhasilan ini ditandai dengan digelarnya sarasehan pelatih di DOZS Dolokgede, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, pada Sabtu (1/6).

Forum ini menjadi ajang diskusi dan kolaborasi untuk merumuskan strategi pembinaan pemain usia dini serta membangun jejaring antar pelatih di wilayah Bojonegoro.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bojonegoro, Arif Nanang Sugianto, menyambut positif langkah ini.

Ia menyebut, kehadiran pelatih berlisensi merupakan aset penting untuk membangun fondasi olahraga daerah sejak akar rumput.

Baca Juga :  Satpol PP Tutup Galian C Ilegal di Desa Sumengko dan Drokilo
Puluhan Pelatih Muda Bojonegoro Kantongi Lisensi PSSI, Siap Genjot Pembinaan Usia Dini

“Kami sangat menghargai inisiatif para pegiat sepak bola di Bojonegoro. Ini sejarah luar biasa, bisa mencetak 51 pelatih bersertifikat sekaligus,” ujarnya.

Ketua Ademos, A. Shodiqurrosyad, menegaskan bahwa pelatih lokal memiliki peran strategis dalam menjaring dan membina talenta muda dari desa.

“Mereka adalah garda terdepan dalam menemukan dan mengembangkan bakat muda,” kata Arsyad, sapaan akrabnya.

Sementara itu, perwakilan EMCL, Ali Mahmud, menyatakan program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya pemuda di bidang olahraga.

“Dukungan ini adalah wujud komitmen EMCL pada pembangunan ekosistem olahraga yang positif, inklusif, dan berkelanjutan di Bojonegoro,” jelasnya.

Baca Juga :  Harga Melambung Tinggi, Benarkah Susu Beruang Obati Covid?

Salah satu pelatih peserta, M. Alfin Huda dari Desa Gayam, menyebut pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kapasitas dirinya sebagai pelatih.

“Semoga bisa mendorong kemajuan dunia sepak bola, khususnya di Bojonegoro,” tuturnya.

Turut hadir dalam sarasehan tersebut Ketua KONI Bojonegoro, Sahari, dan perwakilan Askab PSSI Bojonegoro, Supardi.

Keduanya menyatakan dukungan terhadap langkah ini dan berharap para pelatih muda mampu mencetak atlet berprestasi bagi daerah.

Tak hanya fokus pada sepak bola, EMCL juga merencanakan pengembangan cabang olahraga lain seperti voli dan bulutangkis sepanjang tahun 2025. Program akan difokuskan pada pelatihan, kompetisi, serta pembinaan usia dini di sekolah dan desa, guna memperkuat ekosistem olahraga lokal yang lebih maju dan kompetitif.(red)