Suaradesa.co, Jakarta – Universitas Paramadina menggelar Kajian Etika Peradaban ke-36 dengan tema “Isu-isu Politik dan Strategis di Asia Tenggara serta Implikasi Kebijakan AS Era Donald Trump ke Asia”.
Acara ini menghadirkan Risa J. Toha, Associate Professor of Political Science dari Wake Forest University, sebagai pembicara utama.
Dalam diskusi yang berlangsung di Universitas Paramadina Kuningan, Trinity Tower, para akademisi membahas perubahan kebijakan luar negeri AS di bawah Trump, yang beralih dari multilateralisme ke pendekatan transaksional.
Risa J. Toha menyoroti dominan-nya Partai Republik di Senat dan Kongres serta kebijakan kontroversial Trump, seperti tarif perdagangan agresif terhadap China, Meksiko, dan Kanada serta penutupan USAID.
Dampak kebijakan ini terhadap Asia Tenggara turut menjadi sorotan.
Ketua PIEC, Pipip A. Rifai Hasan, mengungkapkan bahwa pluralitas budaya dan politik di Asia Tenggara menjadi tantangan dalam membangun kekuatan geopolitik yang solid.
Ia juga menyoroti tren otoritarianisme yang meningkat di kawasan, seperti situasi politik di Filipina dan Thailand.
Diskusi ini menegaskan pentingnya strategi yang lebih solid bagi negara-negara Asia Tenggara untuk memperkuat posisi politik dan tidak hanya bergantung pada kerja sama ekonomi.(red)
