Suaradesa.co, Jakarta – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“Perusahaan”) mencatat kinerja keuangan kuartal I 2025 di tengah tekanan market oversupply, banyaknya hari libur, curah hujan tinggi, dan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Selama kuartal I 2025, permintaan pasar domestik turun 7,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Solusi Bangun Indonesia menjual semen dan terak sebanyak 2,8 juta ton dengan pendapatan Rp2,46 triliun. Perusahaan berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 13% seiring penurunan volume penjualan. Perusahaan mencetak laba kotor sebesar Rp422 miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp48 miliar. Selain itu, perusahaan menurunkan beban keuangan bersih sebesar 30,7% dibanding periode yang sama tahun 2024.
Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar, menjelaskan berbagai upaya efisiensi dan inovasi yang mendorong ketahanan bisnis. “Program efisiensi dan inovasi membantu kami menjaga resiliensi. Meski kinerja terkontraksi, kami tetap mengelola struktur keuangan secara optimal untuk menghadapi dinamika pasar dan mendorong pertumbuhan di tengah tantangan industri,” ujar Asri Mukhtar.
Perluas Peluang Ekspor dan Dukung Proyek Strategis
Asosiasi Semen Indonesia memperkirakan penjualan semen nasional tumbuh 1–2% pada 2025, didorong oleh proyek-proyek pemerintah dan swasta serta program 3 juta rumah yang membuka peluang pemulihan industri.
Solusi Bangun Indonesia, anak usaha SIG, terus menyelesaikan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Amerika Serikat dalam kerja sama strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation.
Perusahaan juga memasok beton siap pakai untuk pembangunan kawasan hunian terpadu di Summarecon Crown Gading, Bekasi, dan proyek pembangunan dermaga di Kalibaru, Jakarta Utara, guna memperkuat infrastruktur logistik nasional. “Sektor infrastruktur dan hunian terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kami siap memberikan kontribusi terbaik melalui keunggulan operasional dan inovasi berkelanjutan,” ujar Asri Mukhtar. (Fa)