Suaradesa.co, Jakarta – Aice terus memperluas pasar internasional ke Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika, menjadikan es krim Indonesia semakin dikenal dunia. Berkat inovasi rasa lokal dan strategi pemasaran digital, Aice sukses menarik perhatian generasi muda, terutama Gen Z.
Menurut survei Key Trends Ice Cream in APAC oleh Euromonitor International (Februari 2025), 38% konsumen Asia Pasifik adalah experience seekers yang mencari pengalaman unik dalam rasa dan tekstur. Aice memanfaatkan tren ini dengan menghadirkan varian seperti Aice Mochi dan Aice Histeria, yang menggabungkan nostalgia jajanan pasar dengan kemasan modern.
“Kami tak sekadar menjual es krim, tapi juga mengarsipkan nostalgia sekaligus mempromosikan kekinian,” ujar Sylvana, perwakilan Aice. Contohnya, Aice Mochi Klepon terinspirasi dari jajanan tradisional yang kini justru banyak dibeli oleh generasi muda.
Selain inovasi produk, Aice juga sukses membangun maskot sebagai strategi pemasaran. Maskot Aice Mochi Baby, yang sempat tampil di Piala Dunia Qatar dengan busana adat Indonesia, menjadi viral dan memperkuat identitas merek. Penelitian dari Formosa Journal of Applied Sciences menunjukkan bahwa personifikasi merek melalui maskot berpengaruh positif terhadap sikap konsumen dan niat beli.
Gen Z, yang aktif di media sosial, menjadi faktor utama transformasi industri es krim. Mereka lebih tertarik pada produk yang direkomendasikan kreator TikTok dan Instagram, platform yang dimanfaatkan Aice dalam kampanye digitalnya.
Dengan permintaan es krim yang terus meningkat, Aice berkomitmen untuk terus berinovasi, menghadirkan es krim lezat, sehat, dan berkualitas tinggi bagi konsumen Indonesia serta pasar global.(red)