Berita UtamaKabar Kota

Upaya Dinas PU Sumber Daya Air Atasi Banjir di Bojonegoro

114
×

Upaya Dinas PU Sumber Daya Air Atasi Banjir di Bojonegoro

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Intensitas hujan yang sangat tinggi dibandingkan tahun lalu, membuat kawasan di sebagian Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur terdampak banjir.

Beberapa faktor terjadinya banjir mulai dari alih fungsi lahan, minimnya resapan air, saluran air yang tidak mampu menampung debit air dan kondisi hutan gundul menjadi perhatian utama pemerintah setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Sumber Daya Air (SDA), Tedjo Sukmono, menegaskan, pihaknya telah memulai beberapa cara guna menanggulangi bencana banjir.

“Seperti sekarang ini, kami menyiapkan dua pompa air untuk wilayah Desa Kalirejo dan Semanding, Kecamatan Bojonegoro,” ujarnya kepada Suaradesa.co, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga :  Usai Tusuk Mantan Istri, Tusuk Perut Sendiri Hingga Usus Terburai

Untuk Desa Semanding kapasitas pompa 6000 lt/dt, sedangkan Desa Kalirejo kapasitas pompa 8000 lt/ dt.

Pihaknya berupaya membuat sungai dan selokan dapat berfungsi dengan baik. Karena, sungai dan selokan merupakan tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah.

Oleh sebab itu, mulai melakukan normalisasi sungai yang ada di wilayah Kecamatan Dander.

Lalu normalisasi sungai di wilayah timur seperti Kali Loro. Hal ini bertujuan agar jika ada kiriman air dari Kabupaten Lamongan bisa terkendali.

“Sekarang terus proses, meski belum sempat selesai hujan sudah turun terus-menerus,” imbuhnya.

Di Kecamatan Kanor juga akan dilakukan perbaikan tanggul-tanggul serta membuat bangunan pengendali banjir.

Baca Juga :  Desa Tanggir Masuk Zona Hijau Covid-19

“Dengan bangunan pengendali air ini, jika air dari Bengawan Solo naik atau Kali Ingas naik, tinggal dipompa. Kalau turun tinggal ditutup,” tukasnya.

Diungkapkan, DPU SDA juga rutin melakukan kerja bakti bersama pasukan air, membersihkan sampah-sampah di sungai atau selokan di wilayah kota.

Pria yang akrab disapa Tedjo ini menyampaikan, penyebab lainnya terjadinya banjir juga adanya bangunan rumah dan pertokoan di tepi sungai. Hal ini membuat lebar sungai semakin sempit hingga menghambat aliran air.

Sehingga, dilakukan penertiban bangunan liar termasuk di sepanjang jalan menuju Kecamatan Dander.(*Rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *