Kabar Kota

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Protes Tanami Jalan Rusak dengan Pohon Pisang

191
×

Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Protes Tanami Jalan Rusak dengan Pohon Pisang

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Blora) – Kekecewaan warga terhadap jalan rusak di Dukuh Nguleng desa Sambongwangan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Jawa Tengah nampaknya tidak terbendung lagi.

Rabu sore (17/08/2022) tepat diperayaan HUT RI ke-77 tampak beberapa pohon pisang ditanam ditengah jalan yang mirip dengan kubangan kerbau. Meski belum diketahui secara pasti siapakah yang melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan poros yang menghubungkan desa Sambongwangan dengan desa Gembyungan Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora Jateng ini, namun aksi nekat itu sempat menghebohkan jagad maya.

Wahyudi, Kades Sambongwangan, saat dikonfmasi wartawan Suaradesa.co mengatakan, jika tindakan warga itu bisa jadi sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Namun dilampiaskan dengan cara yang berbeda.

“Secara pribadi saya juga menyayangkan tindakan itu, namun kami juga tidak mampu membendung aspirasi dari warga. Mungkin itulah cara warga mnyampaikan uneg-unegnya” ucap Yudi.

Baca Juga :  Pembangunan di Bojonegoro Berkembang Pesat Beri Dampak Perekonomian Warga

Kades yang baru menjabat 3 tahun ini, sebenarnya pada bulan November tahun lalu sudah sempat menurunkan gragal untuk menutup lubang-lubang jalan yang menganga. “Lebih dari 10 rit Grosok saya turunkan, untuk sekedar menutup badan jalan yang rusak, ” imbuhnya.

Bukan tanpa upaya, pihaknya sudah juga sudah mengusulkan melalui Musyarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Randublatung. Namun hingga saat ini memang belum ada realisasi pembangunan. “Kemungkinan nanti di tahun 2023, semoga bisa terealisasi, ” harapnya.

Ia mengakui, akibat jalan rusak itu banyak pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Meski terkadang kecelakaan itu juga bukan murni dari jalan rusak, namun juga faktor keteledoran pengguna jalan. Contohnya anak-anak dibawah umur yang sudah diijinkan naik motor.

Dulu sebelum sempat diurug, lubangnya mencapai 40 centimeter. Tapi sekarang ini lubangnya sudah tidak begitu menganga. “Ini memang jalan vital yang menjadi tanggungjawab Pemkab Blora, kalau warga menuntut desa yang membangun, desa tidak akan mampu, ” jelas Yudi.

Baca Juga :  Desa ODF di Kabupaten Bojonegoro Capai 89 Persen

Datangnya hujan dengan itensitas sedang belakangan ini memang membuat sejumlah ruas jalan tergenang air. Ini kemungkinan yang menjadi faktor warga protes. “Kami akan sampaikan hal ini ke pihak terkait, semoga ada tanggapan dan perbaikan, ” harapnya.

Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso saat dikonfmasi melalui sambungan WhatsApp terkait aksi protes warga mengatakan, jika pembangunan ruas jalan tersebut sebenarnya sudah dalam masuk rencana pembangunan, namun keterbatasan anggaran sehingga masyarakat diharapakan untuk bersabar untuk sementara waktu. “Mohon warga untuk bersabar dulu nggih, semoga segera terealisasi tahun depan, ” ucapnya. (han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *