Suaradesa.co (Bojonegoro)- Upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warganya, terlebih di wilayah pedesaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada tahun 2020 telah membangun sarana sanitasi atau Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Pembangunan MCK ini telah mencapai sekira 1.200 unit yang tersebar di 82 desa.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Hari Prasetyo, mengungkapkan, dibangunnya sarana MCK tersebut juga bertujuan mengajari masyarakat agar hidup bersih dan membuang kotoran pada tempatnya.
“Diharapkan, masyarakat tidak membuang kotoran di sembarang tempat. Hal ini juga menjadi upaya kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan sanitasi untuk kebersihan lingkungan,” ungkapnya kepada suaradesa.co, Senin (23/11/2020).
Dia menambahkan, pembangunan sarana MCK ini memiliki pagu anggaran sekira Rp15 miliar. Dari anggaran ini, setiap desa mendapatkan jatah 15 unit dengan sasaran warga kurang mampu.
Hari berharap, agar warga turut merawat serta menjaga fasilitas yang telah dibangun agar sarana MCK tersebut tetap berfungsi dengan baik.
“Misalkan kalau ada kerusakan kecil segera dibenahi,” imbuhnya.
Bantuan pembangunan sarana MCK atau sanitasi tersebut diberikan berdasarkan usulan dari Pemerintah Desa kepada warga kurang mampu yang belum memiliki jamban yang memadai. Mekanisme pembangunan Sanitasi yakni berdasarkan usulan dari desa, by name by address.
Sebagai tambahan, pada tahun 2019, Pemkab Bojonegoro telah membangun sarana MCK sebanyak 970 unit yang tersebar di 89 desa. Di 2019 lalu, tiap desa mendapat jatah 11 unit.(*ror)