Kabar Kota

Pemkab Bojonegoro Batalkan Rencana Pemindahan Pedagang CFD di Alun-alun

1449
×

Pemkab Bojonegoro Batalkan Rencana Pemindahan Pedagang CFD di Alun-alun

Sebarkan artikel ini

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan tegas menyampaikan bahwa para pedagang yang berjualan di waktu Car Free Day (CFD) selama ini berlangsung di Stadion Bojonegoro akan tetap berjalan seperti semula.

Para pedagang yang biasanya berjualan di CFD Stadion Bojonegoro tidak perlu berkeinginan untuk pindah berjualan ke CFD Alun-Alun.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Bojonegoro, Sukemi, mengatakan, jika keputusan ini diambil untuk menjaga sekeliling Alun-Alun yang mencakup Jalan Mastumapel, Jalan Imam Bonjol, Jalan Hasim Asyhari, dan Jalan Pahlawan agar tetap steril dari pedagang.

“Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan bagi masyarakat yang berolahraga di sekitar area tersebut, serta menjauhkan polusi asap kendaraan bermotor,”tegasnya.

Baca Juga :  Inilah Syarat Pendaftaran Program Atlet Berprestasi di Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sangat memahami tujuan dilaksanakannya CFD di alun-alun, yaitu untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi warga yang melakukan kegiatan olahraga dan rekreasi.

“Keputusan ini juga sejalan dengan usaha menjaga keindahan dan kebersihan pusat kota pemerintahan Bojonegoro,”lanjutnya.

Pihaknya mengajak seluruh pedagang yang biasanya berjualan di CFD Stadion Bojonegoro untuk tetap mendukung program ini dan tetap menjalankan usaha mereka di lokasi semula.

Keberadaan CFD Stadion Bojonegoro telah menjadi tradisi yang dinikmati oleh masyarakat, dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen untuk menjaga tradisi ini agar terus berjalan dengan baik.

Salah satu pedagang, Himmatul (30), mengatakan jika tidak terlalu berharap dipindah ke alun-alun karena pasti tidak akan muat.

Baca Juga :  Komitmen pada Guru, Bupati Bojonegoro Terima Penghargaan dari Menpan RB dan Mendikbudristek 

“Dulu aja lumayan semrawut di alun-alun, lalu mulai tertata di stadion. Eh, ini dipindah alun-alun lagi,”imbuhnya.

Dia berharap, Pemkab Bojonegoro lebih ketat menata area pedagang di stadion sehingga bisa menjadi tempat belanja alternatif yang murah sekaligus kulineran.

Sementara Rika, pedagang pakaian merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Padahal dia rela antri di tribun beberapa waktu lalu untuk mendapatkan tempat berjualan di alun-alun.

“Saya bingung, sudah didata, sudah dapat tempat karena katanya pedagang lama bisa menempati lokasi jualan yang dulu, eh sekarang disuruh balik lagi ke stadion,”pungkasnya. (rin/zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *