Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tahun ini menganggarkan Rp91 milyar untuk Program Petani Mandiri (PPM). Anggaran tersebut, akan digelontorkan sebagai dana hibah untu 55 kelompok tani yang sudah terdaftar.
Kasi Pembiayaan Usaha Tani DKPP Bojonegoro Selvi Virginita Orizanti menjelaskan, besaran anggaran yang diterima kelompok tani bervariasi. Tergantung luas lahan. Sebab, setiap anggota kelompok tani memiliki luas lahan berbeda.
‘’Ada yang menerima sedikit dan ada yang menerima banyak, sesuai luasan lahan,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan, hingga kini, jumlah pemegang Kartu Petani Mandiri (KPM) sebanyak 102.822 orang. Mereka adalah para petani yang masuk sebagai anggota kelompok tani.
Dengan PPM, para petani mudah memperoleh berbagai bantuan. Seperti pembelian pupuk bersubsidi, benih, hingga pestisida. Sehingga, bisa meringankan beban petani.
Seperti diketahui, PPM memang banyak memberikan kemudahan. Terutama dalam akses tanam hingga panen. Namun, setelah itu masalah pertanian masih belum banyak teratasi. Seperti anjloknya harga saat panen raya. Hal ini seringkali menjadi keluhan para petani saat musim panen tiba.
Sementara itu, Pemkab Bojonegoro saat ini tengah membentuk BUMD baru di bidang pertanian. BUMD itu diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah-masalah paska panen saat ini.(*)