Suaradesa.co (Bojonegoro)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Perdagangan sampai saat ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp73.676.261.511.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Sukaemi, mengungkapkan selain untuk revitalisasi pasar daerah yang meliputi pekerjaan fisik yakni pembangunan total pasar Banjarejo dan pasar Sroyo, serta sembilan pasar lainnya. Alokasi dana tersebut juga ditujukan untuk memfasilitasi permodalan bagi pedagang pasar tradisional.
“Nominalnya sampai dengan Rp25 juta tanpa agunan ke BPR Bank Daerah Bojonegoro,” ungkapnya kepada suaradesa.co, Rabu (18/11/2020).
Dia menambahkan, bunga yang ditawarkan pun relatif rendah yakni 0.5 persen yang disalurkan melalui Kartu Pedagang Produktif (KPP).
Program kartu pedagang produktif ini diharapkan bisa membantu para pedagang kecil di Bojonegoro, terutama dalam hal permodalan dan pengembangan usaha. Salah satu fungsi dari KPP ini adalah kemudahan dalam mendapatkan modal.
“Para pedagang bisa mendapatkan pinjaman modal melalui Bank BPR,” tambahnya.
Selain akses permodalan, pemilik KPP juga berhak menerima manfaat berupa pelatihan kewirausahaan, kemudahan akses kemitraan, kemudahan pelayanan perizinan usaha, bantuan pengurusan sertifikasi produk, serta fasilitas hak paten bagi pedagang.
Adapun tujuan dari revitalisasi pasar agar pedagang lesehan tidak lagi berjualan diatas tanah namun disediakan meja keramik untuk menjaga kebersihan, kekumuhan, kenyamanan pedagang dan pengunjung serta lingkungan pasar.(*ror)