Suaradesa.co (Bojonegoro) – Dalam persebaran Pandemi Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, saat ini Kabupaten Bojonegoro, berstatus Zona Orange atau resiko sedang bersama dengan 21 Kabupaten/Kota lainnya.
Dikutip dari http//checkupCovid.19.jatimprov.go.id menyebutkan, 21 Kabupaten/Kota lainnya yang berzona Orange diantaranya adalah Kab. Sampang, Kota probolinggo, Kab. Bondowoso, Kab. Madiun, Kab. Blitar, Kab. Jember, Kab. Probolinggo, Kab. Nganjuk, Kab. Bangkalan, Kab. Sumenep, Kab. Tulungagung, Kab. Banyuwangi, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kota kediri, Kota malang, Kab. Pacitan, Kota madiun, Kab. Situbondo, Kab. Kediri, dan Kab. Pasuruan.
Sementara, zona merah Covid-19 atau kategori resiko tinggi di Provinsi Jawa Timur saat ini menyisakan 11 Kabupaten/Kota.
Ke 11 kabupaten/kota tersebut meliputi Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Pamekasan, Kab. Jombang, Kab. Malang, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kota Mojokerto, Kota batu, dan Kab. Mojokerto.
Sedangkan Kabupaten/kota yang menjadi zona kuning atau resiko rendah ada di 5 Kabupaten/Kota yakni Kab. Trenggalek, Kota Pasuruan, Kab. Ponorogo, Kab. Lumajang, dan Kota Blitar telah berganti status menjadi zona kuning atau resiko rendah.
“Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (10/6/2020) lalu.
Khofifah menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, Resiko Kenaikan Kasus Covid-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (Resiko Tinggi), zona orange (Resiko Sedang), zona kuning (Resiko Rendah) dan zona hijau (Tidak Terdampak).
Jatim sendiri, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 . Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut- turut sehingga statusnya menjadi kuning atau resiko rendah.
Dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus mengalami peningkatan.
Khofifah mengatakan, zonasi covid ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan. Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus kita hindari.
“Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Update sebaran Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro pada Jumat (19/6/2020)
untuk status positif terkonfirmasi terdapat kasus baru sekaligus dinyatakan sembuh 1 orang di Kecamatan Baureno.
“Sehingga status positif terkonfirmasi pada hari ini sebanyak 58 orang,” kata juru bicara Gugus Tugas Kabupaten Bojonegoro, Masirin.
Jumlah positif terkonfirmasi kumulatif sebanyak 92 orang, meliputi yang dirawat 58 orang, meninggal dunia 12 orang dan Sembuh 22 orang.
Untuk status PDP ada penambahan baru 1 orang di Kecamatan Bojonegoro.
Sehingga status PDP pada hari ini 2 orang.
Status PDP kumulatif sebanyak 26 orang, dalam pengawasan 2 orang, selesai dalam pengawasan 13 orang dan meninggal dunia 11 orang.
Untuk status ODP hari ini terdapat penambahan baru sebanyak 2 orang di Kecamatan Bojonegoro. Sedangkan yang selesai dalam pemantauan sebanyak 2 orang di Kecamatan Gayam dan Tambakrejo.
Sehingga jumlah ODP pada hari ini tetap sebanyak 19 orang.
“ODP keseluruhan secara kumulatif sebanyak 267 orang, meliputi dipantau 19 orang, selesai pemantauan 246 orang dan meninggal dunia 2 orang,” pungkasnya. (*Wed).