Kabupaten Bojonegoro – Alun-alun Kabupaten Bojonegoro menjadi saksi kehadiran ribuan santri yang berduyun-duyun mengikuti kirab santri yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Kementerian Agama (Kemenag) pada Minggu (29/10/2023).
Atraksi kirab santri ini menjadi sorotan karena mengulang momen serupa yang terjadi pada Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober 2023 lalu. Kali ini, banyak santri yang kembali menggunakan kendaraan besar seperti truk untuk mengikuti kirab.
Sejumlah peserta bahkan memilih berkendara secara terbuka tanpa pengamanan yang memadai. Bahkan, tidak sedikit yang tampak menumpangi pick up, dan lebih mencengangkan lagi, ada yang menggunakan kereta mini.
Selama kirab ini, tidak ada pengawalan dari kepolisian yang terlihat, meninggalkan pertanyaan akan faktor keamanan peserta dan pengendara di jalan.
Salah satu peserta kirab, Anwar (30), mengungkapkan bahwa mereka hanya mengikuti arahan dari yayasan tempat mereka menimba ilmu. Anwar dan rekan-rekannya juga diminta untuk membawa perlengkapan seperti sarung baru dan lampu yang menyerupai obor.
“Kita ikut arahan saja kesini-nya disuruh apa ya ngikut, takut BOSDA tidak cair,”ungkapnya.
Penjabat Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyatakan bahwa pihaknya akan memperhatikan lebih lanjut terkait kejadian ini.
“Kami perhatikan lagi,”tukasnya singkat.
Kepala Kemenag Bojonegoro, Abdul Wakhid, sebelumnya telah mengklarifikasi pada Jumat (27/10/2023) bahwa tidak ada peserta kirab yang menggunakan truk. Namun, kenyataannya, puluhan kendaraan besar, termasuk truk dan bus, yang digunakan peserta, diduga menjadi penyebab putusnya kabel telekomunikasi di sekitar alun-alun Bojonegoro.
Dia mengungkapkan, jika acara kirab santri ini mengikutsertakan 840 peserta dari Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta 2400 peserta dari pondok pesantren di Bojonegoro. Biaya pelaksanaan kirab santri ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
“Sementara operasional seperti sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab masing-masing lembaga dan yayasan,”tandasnya.
Saat acara berlangsung, terlihat kondisi lampu jalan di beberapa titik jalan protokol yang padam membuat situasi semakin gelap, sehingga petugas Dinas Perhubungan nampak sibuk mengatur lalu lintas. Mereka juga berupaya mengingatkan pengendara tentang adanya kabel yang lepas tepat pintu masuk menuju alun-alun Bojonegoro atau di Jalan Mas Tumapel. (rin/zen)