Suaradesa.co (Bojonegoro) – Partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah. Hal ini terbukti dari beberapa momentum demokrasi baik di nasional maupun daerah terutama di level desa.
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender. Hal ini tentu saja belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.
kondisi ini melatarbelakangi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bojonegoro menggelar seminar dan penguatan partisipasi politik perempuan dalam perkembangan demokrasi. Mengangkat tema “Peningkatan keterwakilan perempuan di legislatif” acara ini digelar di Hotel Borneo, Kecamatan Kalitidu, Rabu (27/10/2021).
Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi gender. Khususnya kaum perempuan agar lebih pro aktif baik di pesta demokrasi eksekutif maupun parlemen.
“Kita mengharapkan organisasi perempuan di Bojonegoro lebih meningkatkan peran perempuan. Terutama di momentum demokrasi di kabupaten Bojonegoro,” ujarnya, Rabu (27/10/2021).
Berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Bojonegoro mengikuti seminar ini. Seperti Fatayat NU, Muslimat, PKK, Aisyiyah, GOW, Wanita Katolik.
Bupati Anna Mu’awanah mengatakan, saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah. Di Kabupaten Bojonegoro masih 40 persen dalam keterlibatan politik di momentum Pileg maupun Pilkades.
“Sehingga penting peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial,” tukasnya saat memberikan sambutan pembukaan melalui virtual zoo.
Bupati juga menjelaskan nantinya dalam mendukung keterlibatan perempuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam parlemen melalui sebuah Musyawarah perencanaan kabupaten di awal tahun 2022
Bupati Perempuan Pertama di Kabupaten Bojonegoro ini juga menjelaskan, Bojonegoro juga sudah memberikan ruang kaum perempuan di berbagai posisi strategis di beberapa kepala OPD dan sudah di buktikan dengan kerja nyata dan kerja keras dalam membangun Bojonegoro bersama-sama. (*Zi)