Suaradesa.co (Suaradesa.co) – Investasi awal pengembangan sumur baru PAD C Sukowati di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur cukup tinggi.
Yakni mencapai 16 juta dolar atau setara 231 miliar untuk satu sumur migas. Pemboran pengembangan sumur baru itu, disetujui DPRD Bojonegoro dan akan mempermudah proses eksplorasi.
Menurut Senior Officer Relations & CID Pertamina EP Cepu Zona 11, Ahmad Setiadi, investasi awal pengembangan sumur minyak mencapai 16 juta dolar atau Rp 231 miliar untuk satu sumur migas. PAD C di Banjarsari, satu harapan yang telah dipetakan menjadi sumur pengeboran.
“Di Banjarsari ini lebih cocok untuk sumur pengembangan. Mudah-mudahan bisa mendapatkan lima hingga delapan sumur baru. Dan baru di situ titik amannya lima sumur,” ujarnya.
Dia menjelaskan, cadangan minyak di bawah alun-alun Bojonegoro yang akan dibor dari Banjarsari mencapai 1 sampai 3 juta barel. Akan tetapi ini tidak bisa diserap semua. Sebab, yang bisa dinikmati hanya 500 ribu sampai 1,5 juta barel.
“Untuk Investasi awal pengembangan sumur mencapai 16 juta US atau setara 231 miliar,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk hasil minyak menurut hitungan normal yang berlaku 2024 mendatang sudah dapat dinikmati. Jadi, sudah bisa diproduksikan dan diuangkan.
Sementara itu, Lasuri anggota Komisi B DPRD Bojonegoro mengatakan mendukung dan mendorong Pertamina EP Cepu Zona 11 untuk melakukan melakukan eksplorasi minyak.
“Mendukung dan komitmen menjaga energi di daerah. Tentu akan mendapat kemudahan izin eksplorasi migas di Bojonegoro,” katanya.
Lasuri meminta proses eksplorasi lebih cepat karena ini juga akan menambah APBD Bojonegoro. Ia menyetujui pemerintah membuat kebijakan dan strategi baru daripada pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
“Legislatif sudah mengesahkan RT RW sehingga ini bisa membantu mempermudah eksplorasi,” ungkapnya. (*Rin)