Suaradesa.co (Bojonegoro) – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, mencatat 108 kali kejadian kebakaran, sejak Januari hingga akhir Oktober 2022.
Rinciannya untuk Kabupaten Bojonegoro sebanyak 105 kali dan back up Kabupaten Tuban sebanyak 3 kali kejadian kebakaran.
Kepala Damkar Bojonegoro, Ahmad Gunawan mengimbau warga lebih berhati-hati terhadap kebakaran. Sebab, sejumlah kebakaran kerap terjadi di Bojonegoro, bahkan bukan hanya terjadi di musim kemarau saja melainkan pada musim penghujan.
” Karena itu masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati saat meninggalkan rumah,”ujarnya, sabtu (3/12/2022)
Lebih lanjut, Gunawan menjelaskan secara rinci tentang kewaspadaan atau yang dilakukan masyarakat saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
” Periksa instalasi listrik. Kemudian matikan lampu, kompor, alat listrik lainnya. Dan, pastikan semuanya dalam keadaan mati sebelum kita keluar rumah,” tandasnya.
Ia menjelaskan, banyak penyebab terjadinya kebakaran terutama di permukiman warga. Misalnya seperti kebocoran gas elpiji, lupa mematikan kompor hingga yang paling sering karena korsleting listrik.
” Rerata kelistrikan dan gas elpiji,” jelasnya.
Dia mengatakan, kerugian paling banyak dialami pemilik kadang ayam di Kecamatan Baureno, karena 21.800 ekor ayam dan 160 sak pakan ayam ludes terbakar.
” Kandang beserta isinya sehingga kerugian capai sekitar Rp 2 miliar,” katanya.
Sementara, Kabid Pemadam dan Penyelamatan, Damkar Bojonegoro, Ahmad Adi Winarto menambahkan, rata-rata penyebab kebakaran terjadi karena korsleting listrik. Biasanya korsleting listrik terjadi di rumah warga dan kandang ayam. Karena itu, masyarakat harus tetap berhati-hati terhadap sesuatu yang menimbulkan api.
” Salah satunya, untuk menghindari korsleting listrik mengganti kabel yang sudah lama serta melakukan pengecekan apakah ada kabel yang terkelupas atau tidak,” pungkasnya. (ar)