Tuban – Gubernur Jawa Timur, Dr. (HC). Khofifah Indar Parawansa, M.Si., dan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama-sama melakukan panen padi di lahan seluas 380 hektar di Desa Karangtinoto, Rengel.
Hasil panen padi ini merupakan buah dari penggunaan pupuk organik yang dikombinasikan dengan pupuk kimia dalam perbandingan 6:1.
Selama kegiatan panen padi, Gubernur Jatim dan Bupati Tuban turut membagikan paket sembako kepada petani dan buruh tani. Mereka juga didampingi oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dr. Agung Subagyo, Forkopimda Tuban, dan Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto. Acara ini juga dihadiri oleh Camat se-Kabupaten Tuban, Ketua II bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban, Aulia Hany Mustikasari, SE., MM.
Gubernur Khofifah memberikan apresiasi kepada petani di Kabupaten Tuban yang telah menggunakan pupuk organik. Pemanfaatan pupuk organik ini telah meningkatkan kualitas hara tanah, mengurangi ongkos produksi, dan meningkatkan produksi padi dari 7 ton per hektar menjadi 12 ton per hektar. Keberhasilan ini dianggap sebagai contoh terbaik yang dapat diikuti oleh petani di Jawa Timur dan seluruh Indonesia.
Gubernur Khofifah juga menekankan bahwa Jawa Timur masih menjaga statusnya sebagai lumbung pangan nasional. Produksi padi di provinsi ini mencatat surplus sebesar 9,23 persen.
Hal ini membuat Jawa Timur menjadi penyuplai beras bagi berbagai provinsi di Indonesia Timur, termasuk Sumatera Selatan, Riau, Bangka Belitung, dan lainnya.
Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., mengungkapkan bahwa petani di Kabupaten Tuban telah memanfaatkan saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian mereka.
Proses penanaman padi di Desa Karangtinoto dilakukan sebanyak 3 kali setahun dengan memanfaatkan aliran Sungai Bengawan Solo yang dikelola oleh HIPPAM setempat.
Dalam upaya meningkatkan sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Tuban telah membangun Jaringan Irigasi Tersier (JIT), irigasi air tanah dangkal, dan Jalan Usaha Tani sebagai investasi pada tahun 2022.
Setelah panen padi, Gubernur Jatim dan rombongan juga turut menanam bibit padi di area persawahan desa setempat. Selain itu, diselenggarakan Pasar Murah yang menyediakan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, serta produk unggulan UMKM dari tiap kecamatan.(fa)