Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus mendukung produktivitas para petani kangkung yang ada di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bojonegoro, Helmi Elisabeth, mengungkapkan, jika awalnya para petani tersebut menanami areal persawahan dengan tembakau jenis Jawa.
“Namun bertahun-tahun ditanami tembakau jawa harganya tidak pernah bagus,” kata Helmi, Rabu (11/8/2021).
Kemudian, sejak dua tahun terakhir ada penawaran dari pengepul lokal untuk kebutuhan benih kangkung. Akhirnya petani mulai menanam kangkung.
“Karena justru kangkung yang untuk pembenihan ini tidak butuh banyak air,” imbuhnya.
Dari situlah, para petani akhirnya berhasil bercocok tanam pembenihan kangkung dengan daun hijau segar dan rimbun. Namun, jenis kangkung yang ditanam bukan untuk dikonsumsi.
“Bahkan salah satu petani mengungkapkan jika hasilnya lebih menguntungkan bila dibanding padi kalau pas harga gabah jatuh,”tandasnya.
Saat ini, lanjut Helmi, para petani masih proses panen dilanjutkan pengeringan dan nanti 20 hari lagi baru proses untuk pengambilan biji kangkungnya.
Salah satu petani, Sugeng, mengatakan, jika biji kangkung ini sangat berpotensi untuk dijual sebagai salah satu bahan baku pakan alternatif.
“Selain itu, budidaya kangkung membutuhkan biji sebagai benih sayuran kangkung,”imbuhnya.
Begitu besarnya kebutuhan biji kangkung untuk budidaya sayuran kangkung membuat banyak petani melakukan budidaya yang khusus untuk menghasilkan biji kangkung. (*Rin)
Baik sekali saat Bumi Nusantara sedang menghadapi ujian Virus Corona, pertanian bisa berbudidaya menghasilkan, semangt petani yg sinergi dengan DKPP Bojonegoro.