Suaradesa.co – Ririn Wedia
Bojonegoro – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah mengambil tindakan untuk menangani sampah yang menumpuk di pasar tradisional di Kecamatan Kedungadem. Sampah yang menumpuk tersebut telah menjadi perhatian warga sekitar, karena selain menimbulkan bau yang tidak sedap, juga berpotensi mengganggu kesehatan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dandy Suprayitno, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim untuk melakukan peninjauan langsung di pasar tradisional tersebut. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa jumlah sampah yang menumpuk cukup signifikan, dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
“Karena sampah yang menumpuk jumlahnya banyak, kami butuh tiga hari untuk mengangkut sampah-sampah itu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjarsari,”ungkapnya kepada Suaradesa.co, Jumat (28/4/2023).
Dandy juga mengimbau kepada seluruh pedagang di pasar tradisional untuk mematuhi peraturan dan tata cara pengelolaan sampah yang telah ditetapkan, seperti memisahkan sampah organik dan anorganik, serta menempatkan sampah di tempat yang telah disediakan.
“Karena pasar Kedungadem adalah pasar desa, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk ikut terlibat menangani kebersihan lingkungan baik di pasar juga di lingkungan masyarakat,”tegasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Lingkungan Hidup telah mengirimkan armada pengangkut sampah ke pasar tradisional tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Diharapkan dengan adanya tindakan ini, sampah yang menumpuk di pasar tradisional dapat segera diatasi dan lingkungan sekitar dapat kembali bersih dan sehat.
“Kita akan menyiapkan tempat pembuangan sementara di sekitar pasar supaya tidak menumpuk lagi seperti sebelum-sebelumnya,”tandasnya.