Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peningkatan ini diukur melalui indeks kesehatan yang didapatkan dari Angka Harapan Hidup (AHH).
Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ani Pudjiningrum, mengatakan, capaian AHH Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 adalah 71,36 tahun.
“Angka ini melebihi capaian Nasional sebesar 71,34 tahun dan Jawa Timur sebesar 71,18 tahun,” ujarnya, Rabu (18/11/2020).
Sementara, upaya yang dilakukan untuk mencapai AHH tersebut diantaranya adalah melalui berbagai program kegiatan yang dapat digambarkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Dikatakan, 12 indikator SPM Bidang Kesehatan terdiri dari pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus, pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis.
“Indikator itu, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019,” tegasnya.
Mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesehatan, lanjut Ani, program prioritas nasional dalam pembangunan derajat kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita Stunting.
Hingga saat ini yang masih ada kendala yaitu pada AKI yang masih jauh di atas capaian Jawa Timur. Capaian AKI Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 sebesar 149,67 per 100.000 Kelahiran Hidup.
“Sedangkan capaian Jawa Timur sebesar 91,45 per 100.000 Kelahiran Hidup,” lanjutnya.
Data Dinas Kesehatan, hingga November 2020, AKI sebanyak 28 orang, AKB 126 orang, dan stunting 6,87. Dari 28 kasus AKI itu 14 di antaranya disebabkan akibat kehamilan usia subur resiko tinggi.
Sedangkan dari segi pembiayaan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memjamin warga melalui program UHC (Universal Health Coverage).
“Sekarang sudah 98,8% penduduk atau 1.324.868 penduduk yang sudah tecover BPJS,” pungkasnya. (*nue)