Reporter: Ririn W
Suaradesa.co (Bojonegoro) – Hari Peringatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa ditetapkan tanggal 3 Maret dan pertama kalinya diselenggarakan di Kabupaten Bojonegoro.
Melalui program tersebut, para perangkat desa bisa mendapatkan akses menempuh perkuliahan sembari tetap bekerja untuk desanya.
Saat memberi kuliah umum, Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar menyatakan dirinya telah membaca laporan hasil RPL Desa. Dari podium, Gus Menteri, sapaan akrabnya menanyakan pengalaman pada mahasiswa RPL Desa.
Seperti salah satu mahasiswi yang menceritakan dirinya berkuliah sembari menjemur gabah.
Mahasiswi asal Desa Bondol, Kecamatan Ngambon bercerita pengalamannya yang luar biasa dalam mengikuti jadwal perkuliahan.
Mahasiswi program studi Manajemen di Unesa Surabaya itu bercerita sambil berkaca-kaca karena rasa haru karena selama kuliah dijalankan sambil bekerja.
“Bahkan, saya menjemur gabah sambil berkuliah, sambil Zoom. Bahkan karena di desa kadang-kadang sinyal internet agak buruk, saya lari-lari mencari sinyal,” ujarnya diiringi tepuk tangan hadirin.
Mendes lantas bertanya berapa indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi itu.
“3,23, Pak Menteri,” jawabnya.
Halim Iskandar menegaskan mahasiswa RPL Desa sudah harus melangkah lebih lanjut, karena sudah masuk semester ketiga. Sebentar lagi mereka masuk semester keempat, dan mempersiapkan skripsi.
“Kemendesa PDTT siap mendampingi mahasiswa RPL Desa, dan menyediakan seluruh data dan informasi yang diperlukan,” tegas Halim Iskandar.
“Melalui RPL Desa, kepala desa, perangkat desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa, pengelola BUM Desa, pendamping desa, dan pegiat desa lainnya, yang telah lulus SMU dan sederajat, bisa menggunakan pengalamannya untuk melanjutkan kuliah jenjang sarjana,” kata Halim Iskandar. (rin)