Suaradesa.co (Bojonegoro) – Ditengah Pandemi Covid-19 sekarang ini, semua sektor perekonomian termasuk di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami penurunan.
Penurunan tersebut juga dialami sebagian pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung di Creative Economy Center (CEC) Bojonegoro.
Koordinator Bidang Kerajinan CEC Bojonegoro, Reni Desi, mengatakan, ada 170 anggota CEC yang diakomodir dalam penjualan produk. Namun, sejak adanya Pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat semua penjualan mengalami penurunan.
“Yang biasanya warung dan rumah makan membeli produk makanan ringan, kini tidak lagi karena PPKM tidak membolehkan pelanggan makan ditempat. Jadi, kalau beli takut basi,”ujar Reni, Sabtu (7/8/2021).
Menurunnya penjualan tersebut, membuat CEC Bojonegoro terus berupaya meningkatkan daya beli masyarakat melalui berbagai macam cara salah satunya menggunakan media sosial.
“Seperti baru saja, teman-teman dari NGO Ademos mengajak live IG untuk memasarkan produk,” imbuhnya.
Tidak itu saja, Lima Outlet CEC yang tersebar di wilayah Bojonegoro juga terus meningkatkan penjualan melalui promosi-promosi dan mengikuti event secara online.
“Alhamdulillah, masih ada pelanggan yang masih membeli produk-produk kami. Jadi, kita tetap usaha dan semangat,”tandasnya.
Tidak hanya itu, CEC Bojonegoro juga bekerjasama dengan Hotel Dewarna dan toko buku Toga Mas dalam penjualan produk berupa craft dan herbal.
“Apalagi, Toga Mas ini kan banyak cabangnya di Indonesia. Kita berharap, bisa bekerjasama dan memperkenalkan produk asli Bojonegoro,”tegasnya.
Wanita yang juga pemilik Aisyah Craft ini berharap, kondisi perekonomian segera pulih dan UMKM di Bojonegoro kembali bangkit seperti semula.
“Kita terus berupaya mengembangkan produk lokal Bojonegoro, semoga mendapat dukungan dari banyak pihak,”harapnya.
Produk yang dijual melalui CEC banyak kategori, diantaranya, kategori kuliner siap saji, makanan kering, kerajinan lokal, kerajinan daur ulang yang ramah lingkungan hingga batik, fashion dan jasa. (*Rin)