Suaradesa.co-Ahmad Fauzi
Bojonegoro-Pengertian jamu dalam Permenkes No. 003/Menkes/Per/I/2010 adalah bahan atau ramuan yang terdiri dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan.
Secara budaya, kata “jamu” terbentuk dari gabungan kata ‘Jawa’ dan ‘ngramu’ (yang memiliki arti mencampur atau mengumpulkan), dan dapat diterjemahkan secara sederhana sebagai “ramuan yang dibuat oleh orang Jawa”.
Jamu diduga berasal dari Kerajaan Mataram. Ilustrasi yang berhubungan dengan proses pembuatan jamu ditemukan di berbagai situs, misalnya situs arkeologi Liyangan dan kuda di relief Borobudur.
Juga terdapat Prasasti Madhawapura dari periode Majapahit yang menyebutkan profesi khusus peracik jamu yang disebut ‘Acaraki’.
Kegiatan peringatan Hari Jamu Nasional masih sangat asing bagi masyarakat Bojonegoro. Ini merupakan peringatan pertama kali di Bojonegoro.
Hari Jamu Nasional ditetapkan pada tanggal 27 Mei 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penambahan ayat baru (pasal 48 ayat 1) pada UU No. 36 tahun 2009 tentang Pengobatan dan Perawatan Herbal merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pelestarian jamu.
Adib Nurdiyanto, M.Pd selaku Ketua Creative Economy Center menyampaikan bahwa perlu diadakan suatu kegiatan bermanfaat pada Hari Jamu Nasional sebagai wujud kebanggaan terhadap warisan leluhur.
“Yaitu jamu yang sangat erat kaitannya dengan upaya menjaga kesehatan masyarakat,”ungkapnya.
Peringatan Hari Jamu Nasional di Bakorwil Bojonegoro ini dilaksanakan pada hari Jumat (26/05/23) dengan diikuti oleh 70 peserta.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat beragam, termasuk pelajar, mahasiswa, guru, dosen, Fatayat, Muslimat, dan pelaku ekonomi kreatif.
Dalam peringatan ini, terdapat beberapa kegiatan antara lain: pelatihan pembuatan jamu sesuai dengan pedoman Good Manufacturing Practice (GMP), fasilitasi sertifikat halal gratis, bazar minyak goreng murah, dan sinergitas pemasaran produk jamu. Selain pihak Bakorwil Bojonegoro, pihak Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja beserta Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro juga hadir dalam kegiatan ini.(fa)