Budal Ning TPS
Kabar Kota

Bupati Bojonegoro Terbitkan Perbup untuk Korban Bencana: Stimulus yang Diapresiasi

1021
×

Bupati Bojonegoro Terbitkan Perbup untuk Korban Bencana: Stimulus yang Diapresiasi

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co-Ririn Wedia

Bojonegoro-Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2023 di lapangan tembak Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berlangsung dengan meriah, pada Selasa (16/5/2023). Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persiapan dan penanganan bencana.

Dalam acara ini, dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Forkompimda, Forkompimcam, BNPB, perwakilan masyarakat dari empat desa dari Kecamatan trucuk, pejabat pemerintah setempat, unsur TNI/Polri, dan berbagai instansi terkait.

Peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bencana dan mengajak mereka untuk terlibat secara aktif dalam upaya kesiapsiagaan.

Baca Juga :  Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Pelatihan Sablon

Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Riyanto, menyatakan bahwa mengingat letak geografis di sekitar sungai Bengawan Solo, ancaman utama yang dihadapi adalah bencana banjir. Namun, perlu diingat bahwa potensi bencana lain juga ada.

“Seperti dampak dari pemanasan global yang dapat menyebabkan kekeringan, serta cuaca yang tidak menentu yang bisa memicu angin puting beliung,”tegasnya.

Pada kesempatan kali ini, pihaknya memberikan apresiasi kepada Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, karena telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang berkaitan dengan bantuan santunan bagi korban bencana.

Baca Juga :  DPRD dan Pemkab Bojonegoro Setujui Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022

“Penerbitan regulasi tersebut merupakan bentuk perhatian dari pemerintah dan merupakan stimulus yang sangat diapresiasi,”tegasnya.

Lebih lanjut, Agus Riyanto mengajak seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman mengenai ancaman bencana. Hal ini penting agar dapat mengembangkan strategi yang meliputi pelatihan evakuasi mandiri untuk menghadapi banjir dan gempa.

“Meskipun Bojonegoro tidak dikenal dengan risiko gempa bumi yang tinggi, kita tetap harus berantisipasi,” tegasnya.(rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *