Bojonegoro – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bojonegoro telah memulai tahap sosialisasi pengadaan tanah di wilayah Napis-Margomulyo, Ngaambon-Pasar Dawe, Jumat (3/11/2023).
Kepala BPN Bojonegoro, Andreas, mengumumkan rencana pengadaan tanah yang mencakup area seluas 29,06 hektar atau sekitar 265 bidang tanah.
“Ada empat desa terdampak, yaitu Desa Nglampin, Desa Bondol, Desa Ngambon, dan Desa Bobol,”ujarnya.
Lebih lanjut, Andreas mengungkapkan bahwa proyek ini juga melibatkan perluasan jalan di Desa Napis dan Ngrancang, dengan luas total mencapai 6,26 hektar atau sekitar 299 bidang tanah.
Proses pengadaan tanah ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp20 miliar. Tugas BPN dalam proyek ini meliputi pengukuran, inventarisasi, identifikasi kepemilikan tanah, dan pemastian surat-surat kepemilikan.
“Selanjutnya, setelah nilai tanah dihitung, akan dilakukan musyawarah untuk menentukan bentuk ganti kerugian kepada pemilik tanah yang terkena dampak,”tukasnya.
Tim BPN, bersama dengan pihak terkait, akan menyampaikan hasil nilai dan penghitungan kepada pemilik tanah yang terkena dampak, dan kemudian akan dilakukan musyawarah untuk menentukan kompensasi yang bisa berupa uang, relokasi, kepemilikan saham, atau bentuk kompensasi lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama.
Proyek ini merupakan langkah penting dalam pengembangan wilayah Napis-Margomulyo, Ngambon-Pasar Dawe, dengan tujuan meningkatkan infrastruktur dan pelayanan masyarakat setempat.(fa)