Jakarta – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar sebuah pagelaran seni budaya, promosi wisata, dan ekonomi kreatif dengan tema “Pesona Bumi Angling Dharma.” Acara berlangsung di Anjungan Jawa Timur TMII pada Minggu (5/11) dan menampilkan berbagai atraksi menarik.
Dalam pagelaran ini, Bojonegoro mempersembahkan sejumlah tarian tradisional dan pagelaran ketoprak, menghadirkan keindahan seni dan budaya daerah. Tak hanya itu, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga turut serta memamerkan beragam kerajinan dan produk makanan khas Bojonegoro.
Ketua Guyub Bojonegoro di Jakarta, Gatot Sugiono, menyatakan bahwa acara ini merupakan ajang silaturahmi dan komunikasi yang penting.
Dalam suasana yang penuh semangat ini, pemerintah dan masyarakat Bojonegoro memiliki kesempatan untuk berbicara dan membahas segala hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah.
Gatot Sugiono menambahkan, “Kami persilahkan barangkali ada urun rembug untuk membangun Bojonegoro.”
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapengda) Jawa Timur di Jakarta, Zaenal Fanani, mengungkapkan komitmen untuk terus melaksanakan kegiatan semacam ini, sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur.
Ia berharap agar putra-putri Bojonegoro yang telah sukses di berbagai bidang dapat turut serta dalam membangun daerah mereka.
Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyampaikan salam hormat kepada para tokoh Bojonegoro yang hadir dalam acara tersebut. Tingginya antusiasme masyarakat Bojonegoro yang memenuhi ruangan acara menjadi bukti bahwa kegiatan semacam ini sangat dihargai.
Adriyanto menjelaskan pentingnya mendorong perkembangan ekonomi di Bojonegoro dan memperkenalkan budaya, wisata, serta ekonomi kreatif dari daerah tersebut.
Dengan cara ini, Bojonegoro dapat menarik lebih banyak pengunjung dan mengundang orang untuk datang dan menikmati keindahan daerah ini.
Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno, memberikan apresiasi terhadap seni budaya yang dipamerkan oleh Bojonegoro. Ia juga mengingatkan pentingnya mengajak anak muda Bojonegoro untuk mendalami seni budaya dan olahraga. Pratikno menyatakan, “Bojonegoro selalu matoh” atau teguh dalam melestarikan budayanya.(fa/Rin)