Home / Kabar Kota

Selasa, 21 November 2023 - 19:54 WIB

Berkas Pengajuan Pencairan Insentif Cakap Nikah Ditolak, Program Era Bupati Anna Dihentikan

Bojonegoro – Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro memutuskan untuk mengembalikan berkas pengajuan pencairan insentif cakap nikah kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) setelah melalui audit ketaatan.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat edaran No 463/4122/412.209/2023 yang menyebutkan dua alasan penolakan pencairan insentif.

Alasan pertama adalah karena dana yang diajukan masuk dalam kategori Belanja Tidak Terduga (BTT) melalui BPKAD. Alasan kedua adalah karena insentif tersebut bersifat tidak wajib dan tidak mengikat sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Baca Juga :  Bojonegoro Raih Penghargaan Nomor 3 Se-Provinsi Jatim atas Program Intervensi Stunting

Sebagai respons terhadap keputusan tersebut, program yang bertujuan untuk mendukung upaya penurunan angka perkawinan anak serta pencegahan stunting pada usia perkawinan yang matang dihentikan sementara.

Surat yang ditandatangani oleh Asisten Administrasi Umum, Ninik Susmiati, sepengetahuan Pj Bupati Adriyanto.

Kepala Dinas P3AKB, Heru Sugiharto, membenarkan adanya penundaan sementara program pemberian insentif untuk calon pengantin di Bojonegoro.

Ia menjelaskan bahwa penundaan tersebut terkait dengan penyesuaian nomenklatur yang saat ini diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui BPKAD.

Meskipun program sebelumnya telah berjalan dengan baik dan memberikan insentif kepada sekitar 40 pasangan pengantin, Heru Sugiharto menegaskan bahwa sesuai dengan surat edaran BPKAD, program ini untuk sementara dihentikan untuk evaluasi hingga turunnya nomenklatur kegiatan yang diajukan.

Baca Juga :  Ini Pesan Bupati Bojonegoro dalam Kongres BEM PTNU Nusantara

“Karena anggaran di Dinas, maka harus ada nomenklatur yang saat ini sedang diajukan ke kemendagri,”imbuhnya.

Namun, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, membantah adanya penghentian program. Menurutnya, data saat ini belum diperbarui, sehingga pasangan yang akan menikah belum terdata.

“Tidak dihentikan, tapi datanya belum ada yang update, sehingga pasangan nikah tidak terdata,”pungkasnya. (rin/fa)

Ikuti kabar terkini suaradesa.co di Google News

Share :

Baca Juga

Headline

Abaikan Prokes, Pemdes Ngampel Surati Pertamina EP Zona 11

Kabar Kota

Segera Bangun Escalator untuk Kenyamanan Pengunjung Pasar Wisata Bojonegoro

Kabar Kota

Mengetuk Pintu Langit di 10 Muharram Bersama Yatim Tuban: Momen Spesial Bagi Anak Yatim Dhuafa

Headline

Pemberlakuan Jam Malam, DPRD Bojonegoro Minta Eksekutif Beri Solusi

Headline

Kajari Bojonegoro : Kades Jangan Seenaknya Kelola Keuangan Desa

Kabar Kota

Pimpin Upacara Korps Raport dan Pelepasan Purna Tugas, Ini Pesan Kapolres Bojonegoro

Headline

Gandeng WCDI, DLH Bojonegoro Tangani Sampah di Sungai

Kabar Kota

Peringati HPN, PWI Bojonegoro Gelar Lomba Esai