Suaradesa.co (Bojonegoro) – Suasana Ramadan begitu kental terasa saat menyusuri jalan R.A Kartini, Bojonegoro di sore hari. Jalan yang dikenal sebagai pusat jajanan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) ini makin ramai di bulan Ramadhan.
Tak hanya makin dipadati pembeli, banyak pula pedagang dadakan yang khusus menjual berbagai kudapan khas Ramadhan seperti takjil, aneka jenis es hingga sayur dan lauk siap saji. Keramaian ini makin menjdai saat mendekati waktu berbuka.
Meski masih dalam kondisi pandemi, banyak warga yang keluar di sore hari untuk sekedar menunggu waktu atau mencari menu berbuka. Tentunya, baik warga maupun para pedagang tetap menggunakan masker dan gerobak para pedagang diatur berjarak demi kenyamanan pedagang dan konsumen.
salah satu pedagang, Aziz, asal Kecamatan Trucuk yang sehari-hari berjualan Tahu Walik di Jalan Kartini mengaku senang dengan hadirnya bulan suci Ramadan. Katanya, pertanda rezeki mulai datang berlimpah.
Di tangan Aziz, tahu yang dibeli di pabrik tahu di Ledok Kulon itu diolahnya kembali hingga daya jualnya tinggi.
“Tahunya ambil di Ledok. Sehari beli tiga kantong kresek. Satu kresek 10 ribu rupiah. Kalau diolah lagi bisa untung lebih,” tutur Aziz masih sibuk mengisi tahu dengan adonan tepung.
Satu tahu, Aziz akan memotong bagian menjadi dua. Satu porsi seharga Rp 5000 isi 8. Aziz yang terhimpun di Paguyuban Kartini ini mengaku omzet perhari jika bulan Ramadan mencapai Rp300 ribu. Berbeda jauh ketika pandemi sedang marak-maraknya.
“Resepnya bikin sendiri. Adonan isian mirip sempol karena pakai ayam,” ucap Aziz yang berjualan bersama adik iparnya itu.
Berkah Ramadan, juga dirasakan oleh Rohimah. Pedagang es buah asal Desa Kauman ini merasakan benar perbedaan omzet ketika masa pandemi dan saat pandemi berakhir.
“Kalau sekarang omzet sudah berjalan normal. Sehari bisa dapat 200 ribu rupiah,” terangnya.
Bersama kedua karyawannya yang lain, Rohimah berbagi tugas. Dua karyawannya bertugas memotong buah dan mengisi ke plastik makanan, sementara Rohimah bertugas memberi es, gula, serta melayani pelanggan.
“Kalau pas pandemi kemarin, omzetnya turun banget. Alhamdulillah, Ramadan omzetnya merangkak naik lagi,” tuturnya di balik balutan masker. (*)