Suaradesa.co (Bojonegoro) – Dinas Pemerintah dan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) hanya sebesar Rp221 Miliar.
“Jumlah itu, salah satu faktor penyebabnya adalah penurunan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi (migas),” kata Kasi Bina Keuangan Dinas PMD, Haris Efendi, Rabu (15/4/2020).
Menurutnya, pada APBD Induk tahun 2019 lalu, besaran ADD adalah sebesar Rp310 miliar dan naik hingga Rp600 miliar di APBD Perubahan. Besaran ADD tersebut mengikuti besaran DBH Migas yang mencapai Rp1,8 triliun.
“Tahun ini, perhitungan DBH Migas hanya sebesar Rp956 miliar saja,” tukasnya.
Menurutnya, ADD yang diterima 419 desa di 28 Kecamatan di Bojonegoro bisa jadi mengalami kenaikan. Asal, DBH Migas juga naik. Jika tidak, maka desa hanya menerima besaran tersebut.
“Kalau pencairan ADD, semua sedang proses dan tidak ada penundaan,” tandasnya.(sar/*)