Kabar Kota

ADD 2025 Tembus Rp 439 Miliar, DPRD Bojonegoro Dorong Sinergi untuk Kesejahteraan Desa

795
×

ADD 2025 Tembus Rp 439 Miliar, DPRD Bojonegoro Dorong Sinergi untuk Kesejahteraan Desa

Sebarkan artikel ini

Bojonegoro – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyambut positif kenaikan Alokasi Dana Desa (ADD) Bojonegoro tahun 2025 yang mencapai Rp 439 miliar.

Menurut Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin, peningkatan ini menjadi peluang besar untuk mempercepat pembangunan di tingkat desa.

“Dengan kenaikan ini, desa-desa di Bojonegoro memiliki ruang lebih untuk mengembangkan infrastruktur, meningkatkan layanan masyarakat, dan memberdayakan ekonomi lokal,” ujar Mitroatin kepada Suaradesa.co, Senin (23/12/2024).

Namun, Politisi asal Partai Golkar ini juga mengingatkan agar pengelolaan dana desa dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam merencanakan serta merealisasikan program yang benar-benar bermanfaat.

“Kenaikan ADD harus sejalan dengan tata kelola yang baik, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa,” tambahnya.

Selain itu, Mitroatin berharap agar pemerintah daerah terus memperhatikan desa-desa yang berada di sekitar wilayah operasi migas. Menurutnya, desa-desa ini sering menghadapi tantangan sosial dan lingkungan, sehingga membutuhkan perhatian khusus.

Baca Juga :  Bergeming! Takut Kehilangan Pelanggan dan Adaptasi Lingkungan

“Meskipun ADD mengalami peningkatan, distribusinya harus tetap proporsional dan memperhatikan kebutuhan spesifik desa-desa yang terdampak oleh aktivitas migas,” tegasnya.

Saat ini, Alokasi Dana Desa (ADD) di Bojonegoro kembali mengalami peningkatan pada tahun 2025. Jumlah ADD yang akan digelontorkan mencapai Rp 439 miliar, naik tipis dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp 438 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia serta lifting migas yang memengaruhi Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro, Ibnoe Suyuti, menjelaskan bahwa ADD Bojonegoro konsisten naik sejak tahun 2022.

“Jumlah ADD yang diterima masing-masing desa bervariasi, tergantung jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, dan lokasi desa, terutama desa di sekitar operasi migas,” tambahnya.

Baca Juga :  Bupati Tuban Hadiri acara Sedekah Laut di kecamatan palang

Ia menambahkan, desa penghasil migas seperti Gayam dan Mojodelik biasanya mendapatkan ADD lebih besar dibandingkan desa lain. Namun, alokasi untuk tahun 2025 justru mengalami penurunan dari Rp 3 miliar menjadi Rp 2 miliar akibat fluktuasi harga minyak dan lifting migas.

“Perubahan ini dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia yang naik-turun serta prognosa lifting migas yang berbeda setiap tahunnya,” imbuhnya.

Berdasarkan data, nilai ADD Bojonegoro pada 2022 tercatat sebesar Rp 298 miliar, kemudian naik menjadi Rp 403 miliar pada 2023, dan terus bertambah menjadi Rp 438 miliar di 2024. Tahun 2025, ADD meningkat lagi sebesar Rp 790 juta menjadi Rp 439 miliar.(rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *