Bojonegoro – Meski telah memasuki usia 72 tahun, Wiwik Tempaka Dewi tak pernah meninggalkan kebiasaan sehat yang sudah ia jalani sejak muda. Selalu konsisten berolahraga dan mengonsumsi makanan kaya serat, Wiwik tetap bugar di usianya saat ini.
Terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), ia bersyukur masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kendala, termasuk mengendarai motor dan membaca tanpa menggunakan kacamata. Salah satu rahasia kesehatannya adalah menjauhi makanan cepat saji.
“Saya bersyukur masih bisa sehat hingga saat ini, meskipun pernah mengalami sakit ringan seperti batuk dan pilek. Setiap selesai sholat subuh, saya rutin jalan kaki, meskipun tidak terlalu jauh. Selain itu, saya juga rajin mengonsumsi tanaman suruh mentah, yang saya rasa sangat membantu menjaga kebugaran tubuh.
Hingga kini, saya juga belum pernah minum kopi atau teh,” cerita Wiwik, pensiunan guru dari Kabupaten Bojonegoro, saat ditemui pada Minggu (29/09/24).
Wiwik meyakini, gaya hidup sehat yang ia jalani selama ini sangat berdampak positif pada masa tuanya. Ia tidak ingin merepotkan keluarga saat harus sakit atau membutuhkan perawatan medis yang memakan biaya besar.
Meskipun ia terdaftar sebagai peserta JKN, Wiwik lebih memilih untuk tidak memanfaatkannya, karena keinginannya untuk tetap sehat.
“Meski setiap bulan saya membayar iuran JKN, saya anggap itu sebagai bentuk sedekah bagi mereka yang lebih membutuhkan. Prinsip gotong-royong dalam JKN ini sangat baik, sehingga semua orang bisa tertolong.
Namun, saya khawatir dengan pola makan generasi muda saat ini yang kurang serat dan jarang minum air putih. Kebanyakan malah lebih suka minuman instan,” jelasnya.
Dengan kemajuan teknologi dan layanan kesehatan yang semakin canggih, Wiwik berharap masyarakat tetap memperhatikan kesehatannya.
Salah satu yang menarik baginya adalah program Skrining Riwayat Kesehatan dari JKN, yang memantau kesehatan peserta, meskipun tidak sedang sakit.
“Program Skrining Riwayat Kesehatan ini sangat luar biasa, bahkan untuk peserta yang tidak sakit sekalipun. Saya tidak mau melewatkan kesempatan ini, karena sangat bermanfaat. Selain itu, menjaga hati tetap bersyukur dan selalu bahagia adalah kunci hidup sehat yang saya pegang teguh,” tambah Wiwik.
Wiwik juga merasa bersyukur tinggal di Kabupaten Bojonegoro, di mana hampir seluruh penduduknya sudah menjadi peserta JKN. Menurutnya, persiapan sebelum sakit itu penting, seperti sedia payung sebelum hujan, sehingga saat sakit datang, tidak perlu khawatir soal biaya.
“Saya punya anggota keluarga yang saat ini rutin berobat karena hipertensi, dan semua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Apalagi sekarang, antre di fasilitas kesehatan bisa lebih mudah dengan layanan antrean online,” kata Wiwik.
Wiwik pun aktif dalam kelompok senam lansia yang beberapa kali dihadiri oleh narasumber dari BPJS Kesehatan untuk sosialisasi tentang kepesertaan JKN.
Menurutnya, informasi ini sangat penting, terutama bagi pensiunan, agar mereka memahami hak dan kewajiban sebagai peserta JKN.
“Melihat narasumber yang ramah dan kompeten, saya yakin pelayanan di kantor BPJS Kesehatan juga sangat baik. Semoga ke depannya, layanan yang sudah baik ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan. Masyarakat yang belum menjadi peserta JKN, jangan menunggu sakit untuk mendaftar.
Gaya hidup sehat harus dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Terima kasih BPJS Kesehatan, yang selalu memberikan pelayanan terbaik, baik saat sakit maupun sehat,” tutup Wiwik. (fa)