Kesehatan

PMI Resmikan Fasilitas MCK Komunal untuk Dukung Penanggulangan Polio di Tiga Kabupaten Jawa Timur

×

PMI Resmikan Fasilitas MCK Komunal untuk Dukung Penanggulangan Polio di Tiga Kabupaten Jawa Timur

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Pamekasan – Palang Merah Indonesia (PMI) meresmikan fasilitas sanitasi berupa MCK Komunal dan septic tank komunal yang tersebar di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Timur, sebagai bagian dari Program Respons Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.

Kegiatan simbolis peresmian dilakukan pada Rabu (25/6/2025) di RT 01/RW 01, Kelurahan Barurambat Kota, Kabupaten Pamekasan.

Program ini merupakan inisiatif PMI Pusat dengan dukungan Australian Red Cross dan pendanaan dari Pemerintah Australia melalui Contingency Fund International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Kantor Jakarta.

Langkah ini diambil sebagai respon atas temuan kasus positif polio tipe VDPV2 di Kabupaten Pamekasan dan Sampang pada akhir 2023.

“Pembangunan fasilitas sanitasi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai sarana edukasi masyarakat agar memahami bahwa polio adalah penyakit yang dapat dicegah.

Dengan meningkatkan sanitasi dan mengedukasi masyarakat, kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas penyakit,” ujar Prof. Fachmi Idris, Pengurus PMI Pusat Bidang Kesehatan dan Sosial, dalam sambutannya.

Adapun pembangunan fasilitas sanitasi meliputi:

Kabupaten Bangkalan: 2 MCK komunal baru dan 1 unit perbaikan MCK

Kabupaten Sampang: 7 MCK komunal di 4 desa, yakni Kedungdung, Madupat, Banjar Tabuluh, dan Rong Dalem

Kabupaten Pamekasan: 1 MCK komunal, 1 septic tank komunal, serta perbaikan 11 unit MCK

Camat Pamekasan, Dr. Rahmat Kurniadi Suroso, S.Sos., M.Si., menyebut fasilitas ini strategis karena berada di tengah permukiman dan dekat dengan masjid yang menjadi tempat berwudhu.

“Pamekasan telah dinyatakan bebas buang air besar sembarangan (ODF) sejak 2018. Bantuan ini semakin memperkuat semangat warga menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Faridatul Jannah, warga Kelurahan Barurambat Kota, menyampaikan bahwa kehadiran program PMI benar-benar dirasakan manfaatnya.

“Program ini membantu kami bukan hanya dalam memperbaiki infrastruktur sanitasi, tetapi juga mendorong perubahan pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat,” katanya.

Program ini dilaksanakan secara partisipatif berbasis swakelola dengan pelibatan aktif masyarakat sejak perencanaan hingga pengawasan.

Warga berkontribusi melalui hibah lahan, gotong royong tenaga kerja, dan komitmen menjaga fasilitas. PMI berharap fasilitas ini dapat menjadi contoh praktik baik nasional dalam upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan dan meningkatkan kesadaran kolektif menjaga kesehatan masyarakat.(red)