Tuban – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban melaporkan bahwa saat ini masih ada delapan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung oleh keluarganya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Tuban, Syahrul Afifa Ratna Sari, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berusaha melakukan pendekatan kepada keluarga pasien.
Namun, keluarga pasien enggan melepas pasung karena khawatir ODGJ tersebut akan menyebabkan gangguan di lingkungan sekitar. “Mereka takut pasien akan membuat keributan jika dilepaskan,” jelas Ratna, Senin (16/9/2024).
Ratna menyarankan kepada keluarga pasien untuk lebih sabar dalam memberikan perawatan, terutama memastikan konsumsi obat secara rutin.
Menurutnya, obat-obatan merupakan kunci utama dalam membantu kondisi pasien ODGJ agar terus membaik. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan psikologis melalui komunikasi dan aktivitas positif.
“Pengobatan harus berlangsung seumur hidup. Ini memang tantangan besar, tapi dengan disiplin minum obat, kondisi pasien dapat lebih stabil,” lanjutnya.
Dinkes Tuban telah menjalankan program Gelas Patas (Gerakan Penanggulangan Pasung Secara Tuntas) sejak 2017, dengan tujuan mencegah pasien yang sudah pulih dari pemasungan untuk tidak kembali dipasung.
Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Menur, pasien akan diberdayakan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, yang menjadi tanggung jawab Dinas Sosial.
Ratna juga mengimbau masyarakat yang memiliki anggota keluarga ODGJ untuk segera melapor ke Puskesmas terdekat agar bisa mendapatkan perawatan medis.
Dinkes bekerja sama dengan Dinas Sosial, yang menyediakan fasilitas penjemputan bagi pasien.
Selain itu, Dinkes Tuban saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan Baznas Tuban untuk membantu pembiayaan pengobatan bagi ODGJ yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Proposal kerjasama ini sedang diajukan, namun pengobatan juga bisa menggunakan BPJS jika tersedia,” tambahnya.
Sebagai informasi, Dinkes Tuban baru-baru ini juga mengadakan Jambore Kesehatan Jiwa pada Kamis (12/8/2024) yang bertujuan sebagai terapi kognitif dan untuk membangkitkan kepercayaan diri pasien ODGJ. (fa)