Suaradesa.co, Tuban – Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) terus menggencarkan upaya pencegahan stunting melalui kegiatan edukatif di kalangan remaja.
Salah satunya diwujudkan lewat kegiatan bertajuk “Gerakan Cegah Stunting dengan Mencegah Pernikahan Dini” yang digelar di Madrasah Aliyah Plus Sunan Drajat 7 Palang, Selasa (21/10).
Kegiatan tersebut diawali dengan pembagian tablet tambah darah kepada remaja putri sebagai langkah nyata menjaga kesehatan sejak dini.
Selain itu, peserta juga mengikuti sesi tanya jawab interaktif seputar stunting dan pemaparan materi mengenai bahaya pernikahan dini bagi kesehatan ibu dan anak.
Hadir sebagai narasumber, JF Adminkes Ahli Muda Dinkes P2KB Tuban, July Setianingrum, S.Gz., S.Sos., M.M., serta anggota Komisi IV DPRD Tuban, Sri Rahayu, S.Pd.
Dalam pemaparannya, July Setianingrum menekankan pentingnya kesadaran remaja terhadap risiko pernikahan dini yang berpotensi menyebabkan stunting. Menurutnya, stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial, termasuk usia pernikahan yang belum matang.
“Harapan kami, remaja di MA Sunan Drajat 7 Palang dapat memahami bahwa menikah di usia dini berisiko besar terhadap kesehatan ibu dan anak. Dengan menunda pernikahan dan menjaga pola hidup sehat, kita turut berperan mencegah stunting sejak dari diri sendiri,” ujar July.
Sementara itu, Sri Rahayu menambahkan bahwa edukasi mengenai bahaya pernikahan dini perlu terus dilakukan agar remaja memiliki pemahaman yang utuh tentang kesiapan fisik, mental, dan sosial sebelum menikah.
Melalui kegiatan ini, Dinkes P2KB berharap kesadaran remaja terhadap pentingnya gizi, kesehatan reproduksi, dan kesiapan pernikahan dapat meningkat. Langkah tersebut diharapkan mampu mendukung upaya penurunan angka stunting serta mencetak generasi muda Tuban yang sehat dan berkualitas.(fa/him)








