Saat ini, ketika perang terbuka terhadap virus paling kecil dan tak kasat mata, mata batin semua masyarakat dan khususnya insan pramuka harus tertunduk tulus. Semua kekuatan yang kita punya ada empat penjuru, penjuru pikiran, rasa, karsa, dan lelaku disatukan untuk mengkerucutkan menjadi kesejatian diri. Kesejatian diri pada jiwa Pramuka adalah rela menolong dan tabah untuk meneruskan cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Saatnya kita luangkan waktu untuk bermunajat dari segala munajat yang ampuh dengan penuh keyakinan. Berdoa dengan kekuatan dan cara masing-masing. Berharap Allah mempercepat cobaan agar peristiwa Virus Corona segera pergi dari muka bumi. Lalu, kuatkan produksi antibodi kita dengan selalu makan yang bergizi, kaya sayuran, kaya buah-buahan yang mengandung vitamin C dan E, kurangi penggunaan gula yang berlebihan.
Secepatnya pula, perundungan dibuang jauh. Pergunjingan dilepaskan. Marah, bete, uring-uringan, iri, dengki kita tinggalkan, ciptakan selalu energi cinta yang bahagia. Lalu, singsingkan lengan baju membantu ibu pertiwi yang sedang sedih ini, sekecil apapun tenaga dan fikiran kita curahkan untuk memberi bantuan pada sesama, analisa apa yang di butuhkan masyarakat di sekitar kita. Pengabdian kita sebagai Pramuka, insan Pancasila sangat dibutuhkan oleh keluarga, peserta didik kita, masyarakat, bangsa dan negara. Selamat mengabdi saudaraku.
Salam Pramuka
Bersambung
Dari Dasa Darma Pramuka, ulasan Kak Yatno Kwarnas.
*) Penulis adalah Pegiat Pramuka dan Literasi Bojonegoro