Suaradesa.co (Bojonegoro) – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Muawanah segera melakukan tindak lanjut setelah Video Cenference bersama Tim Gugus Pusat dan Provinsi Jawa Timur di Pendopo Malowopati, Minggu (10/5/2020).
“Ini yang kami tunggu, sehingga bisa tahu langkah selanjutnya dalam penanganan Covid-19 di Bojonegoro,” ujarnya usai Video Conference.
Saat ini, Gugus Tugas Pemkab Bojonegoro akan segera melakukan penataan, pemetaan, dan pengundian nomor bagi seluruh pedagang di Pasar Kota yang telah didata supaya bisa menempati lapak-lapak yang akan disiapkan.
“Tentu masing-masing lapak akan diatur jaraknya dan juga penerapan Protokol Covid-19 bagi para pedagang,” tegas Bupati Wanita pertama di Bojonegoro ini.
Pihaknya akan menutup sementara waktu Pasar Kota Bojonegoro maksimal selama 7 hari untuk melakukan penataan ulang. Sehingga, para pedagang masih bisa berjualan dengan menerapkan physical distancing, memakai masker dan mencuci tangan.
Sementara itu, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar seluruh Kepala Daerah termasuk Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk tidak menutup pasar.
“Jangan menambah bencana lagi, karena pasar memberi pengaruh kuat pada ekonomi rakyat,” pungkasnya.
Salah satu pedagang Pasar Kita Bojonegoro, Naimah (40), mengaku resah dengan adanya penutupan pasar akibat Virus Covid-19 yang menginfeksi salah satu pedagang dan meninggal beberapa waktu lalu.
“Kalau ditutup demi kebaikan, ya saya terima. Apalagi, nanti ada penataan ulang. Saya itu manut saja, yang penting tetap bisa berjualan,” kata ibu 3 anak ini.
Selama berjualan didalam pasar, dia dan suami selalu mengikuti aturan pemerintah termasuk perubahan jam jualan. Apalagi, ada bantuan pinjaman sebesar Rp2,5 juta dengan bunga rendah yang bisa menopang kehidupan sehari-hari selama penutupan pasar.
“Alhamdulillah, masih ada bantuan pinjaman untuk pegangan dulu lah selama ditutup. Tapi harapannya jangan lama-lama ditutupnya,” pungkas warga Kecamatan Trucuk ini. (*Sar)