Bojonegoro — Desa Payaman, yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, semakin bersinar dengan penanaman pohon Tabebuya oleh mahasiswa KKN Kelompok 17 Universitas Bojonegoro pada Agustus 2024 lalu. Inisiatif penghijauan ini mendapat apresiasi tinggi dari warga setempat, yang kini melihat potensi wisata Payaman kian meningkat berkat keindahan pohon Tabebuya yang dijuluki sebagai “sakura-nya Indonesia”.
Penanaman pohon Tabebuya di sepanjang jalur utama Desa Payaman dilakukan secara gotong-royong oleh mahasiswa bersama warga dan perangkat desa. Kepala Desa Payaman, dalam keterangannya, menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa KKN ini memberikan warna baru bagi desa. Ia menilai, selain mempercantik lingkungan, penanaman Tabebuya ini mampu meningkatkan rasa memiliki warga terhadap lingkungan mereka.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Bojonegoro yang telah membantu kami menghijaukan desa. Kini, Payaman terlihat lebih indah dan menjadi tempat yang lebih nyaman untuk dikunjungi,” ujar salah satu warga, Suyanto yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Program penghijauan ini tidak hanya menambah estetika desa, tetapi juga membuka peluang baru bagi sektor pariwisata lokal. Warga Desa Payaman optimis bahwa dengan suasana desa yang lebih segar dan asri, kunjungan wisatawan akan meningkat. Pohon Tabebuya yang berbunga indah diharapkan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung yang ingin merasakan keindahan “sakura-nya Bojonegoro.”
“Desa kami kini terlihat lebih cantik dan menarik. Kami berharap program ini bisa menghidupkan perekonomian lokal, dengan lebih banyak wisatawan yang datang dan menikmati keindahan Tabebuya,” ujar seorang warga lainnya, Yeni Apilia.
Koordinator KKN Kelompok 17 Universitas Bojonegoro mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan wisata berkelanjutan. Ia berharap inisiatif ini bisa menginspirasi desa-desa lain di Bojonegoro untuk memanfaatkan potensi lokal melalui penghijauan dan kolaborasi antara masyarakat dan akademisi.
“Kami ingin Desa Payaman menjadi contoh bagaimana desa dapat mengoptimalkan potensi lokal dan mempercantik lingkungannya, sehingga menarik lebih banyak wisatawan dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat,” jelasnya.(yo)