Suaradesa.co, Bojonegoro – Warga Dusun Matar, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, menyatakan jika dari awal sosialisasi memberikan dukungan terhadap skema ganti untung untuk kebutuhan proyek strategis nasional, yaitu pembangunan Bendung Gerak Karangnongko.
Dalam pertemuan di rumah warga, Jumat (30/6/2023) mereka meminta agar harga yang diajukan yang diberikan sebagai ganti untung tidak akan merugikan mereka.
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan manajemen sumber daya air di wilayah ini. Proyek ini dianggap penting dalam menjaga ketersediaan air bersih, mengendalikan banjir, dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Salah satu tokoh warga, Sutrisno, menegaskan, jika tidak ada penolakan dari warga Dusun Matar terhadap pengukuran lahan. Mereka setuju mendapatkan ganti untung setelah adanya surat jawaban dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menolak sistem relokasi.
“Kami meminta kepada pihak terkait untuk memberikan harga yang sesuai. Tidak merugikan dan memberikan manfaat besar bagi warga yang merelakan tempat tinggalnya sejak puluhan tahun,”tandasnya.
Pihaknya menyadari pentingnya pembangunan Bendung Gerak Karangnongko untuk masa depan warga Bojonegoro khususnya wilayah Desa Ngelo dan Kalangan. Sehingga, apa yang menjadi hak warga bisa didapatkan sesuai dengan harapan.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Alam (PU SDA), Hery Widodo menegaskan, jika untuk proses ganti untung dilakukan setelah aprraisial. Itupun melalui KJPP yang ditunjuk oleh Badan Pertanahan Nasional.
“Meski demikian, harga yang diberikan tidak mungkin rendah apalagi sampai merugikan warga. Bisa jadi diatas harga pasar. Itu ranahnya KJPP ya, kita ikuti saja prosesnya semoga berjalan lancar,”pungkasnya. (ririn wedia)