Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merespon terjadinya insiden proyek pembangunan jembatan penghubung Bojonegoro-Blora, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang, Retno Wulandari, mengakui adanya insiden saat merangkai besi. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa.
Dijelaskan, kronologis peristiwa terjadi pada hari Rabu (2/9/2020) lalu, disaat pekerja merangkai besi-besi di pilar tiga agar tegak berdiri, ada pengikat besi tulangan pilar yang lepas.
“Sehingga besi melengkung, seolah runtuh,” tegasnya, Minggu (6/9/2020).
Secara tekhnis, lepasnya pengikat besi besi tersebut sudah tertangani dengan baik dan pekerjaan hingga sekarang ini berjalan dengan lancar.
“Progres minggu ini mencapai 36 persen,” tegasnya.
Pihaknya menghimbau kepada kontraktor agar dalam pelaksanaannya lebih berhati-hati dan lebih detail dalam metode pengerjaannnya.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro-Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora ditargetkan selesai pada Desember 2020 dengan anggaran induk sebesar Rp. 97.632.864.000. (*Rin)