Suaradesa.co (Bojonegoro) – Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro menyebutkan, dari total 419 desa dan 8 kelurahan pada tahun 2019 IDM kategori Mandiri 3 desa, Maju 74 desa, Berkembang 323 desa, Tertinggal 19 desa, Sangat tertinggal 0.
Sementara IDM pada 2020 mengalami peningkatan. Di antaranya, kategori Mandiri 38 desa kuantitatif meningkat 1.166 persen, Maju 171 desa kuantitatif meningkat 131 persen, Berkembang 210 desa, tertinggal 0, sangat tertinggal 0.
Sedangkan tahun 2021 jumlah desa mandiri sebanyak 103 desa, desa maju 254 desa, desa berkembang sebanyak 62 desa, desa tertinggal dan sangat tertinggal 0 atau zero.
Tenaga Ahli (TA) Penanggung jawab IDM Bojonegoro, Didik Wahyudi, mengatakan, tahun 2022 menarget Bojonegoro menjadi juara nasional desa mandiri.
“Juga, satu atau dua desa di Bojonegoro masuk 10 besar nasional desa mandiri,” ujarnya, Rabu (23/3/2022).
Untuk itu, pihaknya mulai melakukan sosialisasi ke seluruh desa untuk pemutakhiran data IDM 2022 sekaligus monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan status IDM.
“Desa Bonorejo menjadi sasaran sosialisasi kami karena masih berstatus desa maju. Tahun ini, kami mendorong agar desa sekitar ring 1 migas tersebut bisa naik menjadi desa mandiri,” imbuhnya.
Menurutnya, Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam tersebut mampu meningkatkan status IDM dari desa maju menjadi desa mandiri. Hal ini dikarenakan, desa tersebut memiliki pengembangan inovasi embung dan peternakan kambing.
Kepala Desa Bonorejo, Rahmat Aksan, mengakui jika desanya terus berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui BUMDesa.
“Kami telah mengembangkan embung yang ada di desa untuk wisata. Juga ke depan ada ternak kambing yang harapannya bisa menghasilkan,” pungkasnya.(*Rin)
