Suaradesa.co (Katur) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga kini menjalankan usaha di sektor pertanian sejak mendapatkan stimulan sebesar Rp100 juta dari Pemkab Bojonegoro 2019 lalu.
Ketua BUMDes Katur, Mualim, mengatakan, jika stimulan dari Bantuan Keuangan Desa (BKD) tersebut telah digunakan untuk membeli gabah dari petani di Desa Katur.
“Tapi, dengan dana sebesar itu kami hanya mampu membeli 18 ton saja setiap kali panen,” ujarnya, Selasa (13/10/2020).
Dikatakan, dengan pembelian 18 ton gabah dari petani keuntungan atau laba bersih yang didapatkan BUMDes sebesar Rp2 juta. Selama ini, pembelian gabah menggunakan harga pasar.
“Kita mengikuti harga pasar, kalau yang panen kemarin per kilogramnya BUMDes membeli di petani seharga Rp4.700 per Kg,” tukasnya.(sebelumnya tercantum Rp2.700/*red)
Selama ini, hasil dari pembelian gabah dari petani sebagian dijual lagi dan sebagian diolah menjadi beras.
Mu’alim berharap ke depan dapat membeli semua hasil panen padi petani lokal, namun dengan catatan mendapat tambahan modal kisaran Rp1 milyar sampai dengan Rp2 milyar.
“Juga memiliki mesin pengering gabah sehingga kualitas panen saat musim hujan menjadi bagus,” tandasnya.
BUMDes Katur berdiri dari dana patungan anggota pada taun 2015. Pada tahun 2017, Pemerintah Desa setempat menyuntikkan dana sebesar Rp15 juta untuk tiga unit bidang usaha.
Dengan adanya stimulan Rp100 juta dari Pemkab Bojonegoro, BUMDes Katur terus merangkak meningkatkan perekonomian petani dengan membeli gabah usai panen guna menghindari para tengkulak.(*ror)
*Sebelumnya terdapat kesalahan pengetikan nominal besaran harga gabah. Hal tersebut murni karena human error dan kesalahan dalam pengetikan.