Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pandemi Covid-19 membuat sektor wisata daerah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mati suri. Bagaimana tidak, banyaknya warga yang terinfeksi membuat Pemerintah pusat, provinsi, dan daerah membuat kebijakan penutupan sementara semua wisata yang berpotensi menjadi klaster.
Kebijakan tersebut, akhirnya dicabut oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, dengan melakukan re opening tempat wisata.
Re opening atau pembukaan kembali tempat wisata dilaksanakan di Wisata Khayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Sabtu (15/8/2020).
Acara tersebut dihadiri juga oleh Dandim Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto, Wakapolres Bojonegoro, Kompol Rendy Surya Aditama, Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Sutikno, Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro, Nurul Azizah, Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemkab Bojonegoro, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Budiyanto, dan 45 orang perwakilan pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bojonegoro.
Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan, re opening tempat pariwisata, sebagai ikhtiar atau usaha bersama setelah adanya penutupan total karena Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
“Meski demikian, semua tetap harus menjaga lingkungan dari potensi penyebaran virus Corona (Covid-19),” tegasnya.
Jangan sampai, setelah dibuka justru membuat klaster penularan baru Covid-19. Terlebih, posisi Bojonegoro saat ini belum aman penuh dari sebaran Virus.
Selama ini, pihaknya mendapat keluhan dari pengusaha terop dan sound system, termasuk juga para seniman dan budayawan, bahwa sejak 6 bulan tidak mendapat pemasukan sama sekali.
“Maka pada kesempatan ini, hari ini kita re opening kembali dan kami berharap dibukanya tempat-tempat wisata dan hiburan di Bojonegoro, memberikan impact (dampak) pada pemulihan ekonomi, mulai dari pedagang, tukang parkir, tukang kebersihan, pembuat souvenir dan sebagainya,” imbuhnya.
Terpisah, salah satu pedagang di sekitar area Khayangan Api, Sopiyanto, merasa senang dengan pembukaan kembali wisata yang terkenal dengan api abadinya ini.
Bersama pedagang lainnya, Sopiyanto menyambut gembira pembukaan kembali Wisata Khayangan Api. Tumpuan ekonomi warga setempat, sebagian besar dari sini.
“Sejak ditutup, kami para pedagang yang ada disini tidak punya penghasilan sama sekali,” ujar pria yang juga juru kunci Khayangan Api ini.
Dia katakan, pendapatan per hari sebelum Pandemi Covid-19, rata-rata mencapai Rp500.000 dengan menu makanan dan minuman ringan.
“Harapannya bisa kembali normal dan pengunjung banyak yang datang kembali,” tandasnya.
Pria kelahiran 1992 itu mengucapkan terimakasih pada Bupati Anna Mu’awanah yang telah membuka kembali lokasi wisata meski tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Salah satu pengunjung Khayangan Api, Maryati (45), bahkan mendatangi lokasi setelah mendapat informasi adanya launching re opening Khayangan Api.
“Kita sudah jenuh dirumah, ingin rekreasi. Sehingga sangat senang adanya pembukaan kembali oleh pemerintah Bojonegoro,” pungkasnya. (Rin).