Suaradesa.co – Syaifudin
Suaradesa.co (Tuban) – Pada saat kegiatan panen kayu jati di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo, Jawa Timur terlihat unik karena menggunakan cikar untuk mengangkut kayu jati yang dipanen dari dalam hutan.
Mungkin beberapa orang bertanya-tanya dan merasa asing dengan kendaraan tradisional ini. Nyatanya, memang angkutan yang mirip dokar ini udah jarang sekali digunakan. Pada masanya, cikar umumnya digunakan sebagai angkutan hasil bumi.
Kendaraan satu ini sebagian besar bagiannya terbuat dari kayu. Gerobak cikar dilengkapi dua roda besar di sisi kanan dan kirinya. Tidak seperti ban kekinian yang menggunakan besi sebagai rangkanya, roda cikar terbuat dari kayu berlapis karet ban di tepiannya. Gerobak yang dibuat dari kayu memiliki bagian yang melintang ke depan.
Menurut Eka Widiyanto Kasi Pembinaan SDH mengatakan, Faktor utama pakai cikar dan lembu karena medan sulit diakses kendaraan roda empat, jalan menuju hutan masih sangat rimbun dan sulit dilewati kendaraan.
“Jadi untuk mengangkut hasil panen kayu jati dari dalam hutan perlu menggunakan opsi kendaraan lain, seperti halnya dengan cikar ini,” ucapnya kepada awak media.
Dia menambahkan, opsi menggunakan kendaraan tradisional seperti cikar ini cukup efektif melewati medan hutan yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat.
“Apalagi kendaraan tradisional ini juga masih banyak ditemukan di Desa sekaran, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban,” tutupnya.(sya)