Suaradesa.co (Kaliombo) – Warga Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengeluhkan bau menyengat yang timbul dari proses Drilling Sumur Jambaran Central Unitisasi Lapangan Gas Bumi Jambaran Tiung Biru (JTB). Yang dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC).
“Kalau angin dari timur dan ada bunyi dilokasi eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) ada bau yang tidak sedap. Kadang-kadang sampai membuat kepala pusing serta mual-mual,” terang Kartini warga RT 20 RW 10 Dusun Jambaran Desa Kaliombo.
Lanjut dia munculnya bau tidak menentu. Bisa saat pagi hari, siang hari atau malam hari. Tergantung apakah arah angin ke perumahan warga atau tidak.
Sementara itu Socec Drilling PEPC, Andi Widianto mengatakan kalau sumber bau dari pengolahan lumpur untuk proses pengeboran dan itu dipastikan bukan H2S maupun zat berbahaya lainnya.
“Lumpur diperlukan kembali untuk proses pengeboran. Jika ada kunjungan atau kegiatan bersama di desa kita juga sampaikan mengenai hal tersebut. Namun mungkin belum bisa menjangkau ke semua warga,” terang Andi pada suaradesa.co, Selasa (15/9/2020).
Dia menjelaskan secara umum, sosialisasi kegiatan pengeboran sudah dilakukan sebelum kegiatan dimulai. Namun karena undangannya terbatas. Sehingga tidak bisa mengakomodir semua warga. Harapannya, undangan yang hadir dapat meneruskan informasi terkait aktivitas drilling kepada warga.
“Setiap kesempatan interaksi dengan warga selalu kita sisipkan informasi mengenai kegiatan pengeboran, khususnya yang berkaitan dengan isu bau,” tutur ia.
Sedangkan dari interaksi antara perusahaan dengan warga, dapat diketahyi bahwa sebagian warga berasumsi bau yang terkadang muncul selalu diidentikkan dengan racun. Hal ini juga telah luruskan sehingga tidak menimbulkan keresahan.