Kabar Desa

Pemkab Bojonegoro Intensifkan Sosialisasi AUTP untuk Perkuat Perlindungan Petani dari Risiko Gagal Panen

×

Pemkab Bojonegoro Intensifkan Sosialisasi AUTP untuk Perkuat Perlindungan Petani dari Risiko Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Bojonegoro — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus menggenjot sosialisasi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai langkah antisipasi terhadap risiko gagal panen. Program ini dirancang untuk memberikan jaminan perlindungan modal kerja bagi petani agar tetap mampu berproduksi meski menghadapi kondisi kerugian.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Perlindungan Tanaman DKPP Bojonegoro, Yuni Arba’atun, menyampaikan bahwa AUTP menjadi instrumen penting dalam memperkuat ketahanan usaha tani. Menurutnya, kegagalan panen dapat dipicu banyak faktor seperti serangan organisme pengganggu tanaman, bencana alam, hingga kejadian lain yang berada di luar kendali petani.

Baca Juga :  Sepanjang 2023, Pemkab Bojonegoro Terangi 4.210 Titik

“Sosialisasi yang kami lakukan di sejumlah kecamatan bertujuan membantu petani memahami program pemerintah, khususnya terkait mitigasi risiko gagal panen. Dengan AUTP, petani memiliki perlindungan sehingga kegiatan produksi tetap berjalan meskipun menghadapi ancaman kerugian,” jelasnya.

Data DKPP menunjukkan, peserta AUTP tahun 2025 mencapai 11.745 petani yang tersebar di sembilan kecamatan. Rinciannya: Baureno 5.044 petani, Kanor 2.480 petani, Kalitidu 745 petani, Padangan 700 petani, Dander 694 petani, Purwosari 623 petani, Malo 554 petani, Kapas 476 petani, dan wilayah Bojonegoro 429 petani. Adapun pembiayaan premi AUTP ditanggung 20% oleh Pemkab Bojonegoro dan 80% oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga :  Sepanjang Sejarah di Bojonegoro, Surat Mutasi Ditarik Lagi

Sosialisasi AUTP digelar selama dua hari, 26–27 November 2025, di Aula Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kanor dan Baureno. Kegiatan ini diikuti puluhan petani, terdiri dari perwakilan 21 kelompok tani di Kecamatan Kanor dan 51 kelompok tani dari Kecamatan Baureno.

Program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan petani Bojonegoro dalam menjaga stabilitas produksi padi serta mendorong peningkatan kesejahteraan sektor pertanian di daerah.(fa/him)